Terpapar Flu Burung, Filipina Larang Impor Produk Unggas Australia
Filipina melarang sementara impor produk unggas dan maupun unggas liar dari Australia. Kebijakan ini dilakukan setelah Australia mengonfirmasi temuan virus flu burung (H7N7) di sebuah peternakan telur di negara bagian Victoria.
Larangan itu mencakup daging unggas, anak ayam umur sehari, telur menurut Departemen Pertanian Filipina dalam pengumumannya Rabu (18/8) seperti yang dikutip Reuters. Negeri Kanguru menyumbang kurang dari 1% impor unggas Filipina
Flu burung disebut dapat menular ke manusia, meski penularannya terbatas, menurut para ahli kesehatan. Infeksi manusia terutama didapat melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
"Semua pengiriman masuk dari Australia dengan izin impor yang dikeluarkan pada sebelum 6 Agustus akan diizinkan masuk. Namun, unggas itu harus lebih dulu disembelih atau diproses sebelum 3 Juli atau 21 hari sebelum wabah," kata Sekretaris Pertanian Filipina William Dar.
Selain Australia, pada Jumat (14/8) Filipina juga melarang sementara produk daging unggas Brasil. Kebijakan itu ditempuh setelah pejabat kesehatan Tiongkok melaporkan temuan sampel sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil ke Shenzhen, dinyatakan positif terpapar virus corona.
Brasil memiliki wabah Covid-19 terburuk kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Tercatat ada lebih dari 3,4 juta kasus di Negeri Samba dengan angka kematian hampir 110.000 sejak pandemi dimulai.
Sementara data Worldometers menunjukkan, hingga kini wabah virus corona telah menginfeksi 22,3 juta orang di seluruh dunia. Dari angka ini, 784 ribu orang meninggal dunia dan 15 juta jiwa sembuh.