Produksi Astra Daihatsu Anjlok Nyaris 50% Akibat Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
1 Oktober 2020, 15:30
Otomotif, Industri, Pandemi Corona, Covid-19, Produksi, pasar, kesehatan,
Arief Kamaludin|KATADATA
Stand pamer mobil Daihatsu di ajang GIIAS. Produksi Astra Daihatsu diprediksi turun hampir 50% akibat pandemi corona.

Pandemi corona memukul industri otomotif dalam negeri. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan lesunya permintaan otomotif menyebabkan produksi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) diprediksi turun 46,6% hingga akhir tahun. 

Direktur Pemasaran Astra Daihatsu, Amelia Tjandra mengatakan pandemi Covid-19 mewajibkan seluruh pabrik menjalankan protokol kesehatan. Imbasnya, perusahan melakukan berbagai penyesuaian operasional pabrik.

Advertisement

Jika dalam kondisi normal pabrik Daihatsu menyelesaikan satu unit kendaraan dalam 1,5 menit, maka ketika protokol kesehatan diterapkan, waktu memproduksi satu unit mobil bertambah menjadi 3,1 menit.

Dampaknya, kapasitas produksi yang semula 530 ribu unit per tahun, diestimasikan hanya akan mencapai 283 ribu unit per tahun. Sehingga sangat jauh dibandingkan kondisi normal.

"Industri otomotif sangat berat tahun ini, semoga industri ini bisa bertahan dengan baik," kata Amelia dalam diskusi virtual, Kamis (1/10).

ADM  saat ini memiliki lima pabrik yakni di Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant, dan Karawang Assembly Plant. Perseroan juga memiliki satu unit sentra suku cadang di Cibitung, Jawa Barat.

Beberapa model yang saat ini diproduksi Daihatsu, di antaranya yakni Xenia, Luxio, Terios, dan Gran Max. Selain untuk pasar domestik, produk rakitan Astra Daihatsu juga diekspor. 

Pada Juli lalu Daihatsu juga memproduksi Mazda Bongo, yang tampilannya menyerupai Daihatsu Grand Max. Produk ini juga diekspor ke Jepang pada bulan lalu.

Sepanjang Januari-Agustus 2020, penjualan retail Daihatsu 65,8 ribu unit atau turun 42,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun demikian, pangsa pasar perseroan naik 18,1% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 16,9%.

"Sampai akhir tahun, kami berharap masih bisa mempertahankan pangsa pasar 17% dari total nasional," katanya.

Grup otomotif Astra lainnya, PT Isuzu Astra Motor Indonesia juga mencatat penuruna  penjualan selama pandemi.

Penjualan retail kendaraan niaga Isuzu turun 20% pada Januari-Agustus 2020. Namun, penurunan ini lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan industri sebesar 46,2%.

Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril mengatakan, penjualan perseroan menurun seiring dengan lesunya aktivitas sektor ekonomi. Penurunan terjadi di seluruh segmen, baik jenis pick-up, elf maupun medium truck.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement