400 Proyek Transisi Energi Jadi Prioritas Pendanaan JETP Rp 314 T

Nadya Zahira
3 November 2023, 17:32
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Demokrasi Energi menggelar aksi teatrikal saat unjuk rasa dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional di depan kantor pusat PLN,Jakarta, Kamis (26/10/2023). Aksi tersebut menyerukan kepada PLN, sebagai satu
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Demokrasi Energi menggelar aksi teatrikal saat unjuk rasa dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional di depan kantor pusat PLN,Jakarta, Kamis (26/10/2023). Aksi tersebut menyerukan kepada PLN, sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik negara, agar tidak membatasi kapasitas pemasangan surya atap bagi masyarakat sebagai upaya mempercepat transisi energi terbarukan guna mengurangi polusi udara.

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia telah mengidentifikasi 400 proyek prioritas untuk transisi energi. Terdapat lima fokus investasi JETP yaitu pembangunan transmisi dan distribusinya, pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU, akselerasi energi terbarukan, akselerasi variasi energi terbarukan, dan rantai pasok energi terbarukan.

Rencana investasi JETP tersebut tercantum dalam draf dokumen perencanaan dan kebijakan investasi komprehensif (Comprehensive Investment and Policy Plan/CIPP) yang baru saja dipublikasikan pekan ini.

Dalam dokumen tersebut, pemerintah juga menargetkan untuk menutup 1,7 GW kapasitas listrik tenaga batu bara melalui pembiayaan yang dimobilisasi oleh Dana Investasi Iklim dan Bank Pembangunan Asia.

 Negara-negara donor G7 serta Norwegia dan Denmark telah menjanjikan total pendanaan publik sebesar US$ 10 miliar untuk Indonesia, sementara sisanya sebesar $10 miliar akan berasal dari pendanaan publik.

 Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Edo Mahendar mengatakan, pihaknya membuka draf rencana investasi JETP untuk mendapatkan masukan dari publik. Masyarakat bisa memberikan masukan melalui link yang disediakan di situs JETP.

"Transisi energi merupakan kepentingan publik. Maka dari itu kami membuka draf rencana investasi JETP dengan harapan dapat menjaring masukan sebanyak-banyaknya dari semua unsur dan lapisan masyarakat," kata Edo dalam Komunikasi Publik mengenai Draf Rencana Investasi JETP melalui daring, Jumat (3/11).

Selain Indonesia, Vietnam dan Afrika Selatan menjadi negara penerima JETP. Namun, Indonesia meraih porsi dana terbesar yaitu US$ 20 miliar atau setara Rp 314 triliun. 

Malansir dari Reuters, Afrika Selatan adalah negara pertama yang mencapai kesepakatan di bawah JETP, dengan mendapatkan komitmen pembiayaan sebesar $8,5 miliar pada 2021. 

Sementara negara Asia Tenggara lainnya, Vietnam, juga meraih dana JETP senilai US$ 15,5 miliar. Negara tersebut berharap kesepakatan JETP dapat membantu negaranya dalam mencapai puncak emisi gas rumah kaca dari sektor tenaga listrik pada tahun 2030, lebih awal dari proyeksi tahun 2035.

Hal itu dilakukan dengan membatasi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 170 juta ton pada tahun 2030 dan 101 juta ton pada tahun 2050.

 Rencana JETP untuk Vietnam akan membatasi total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 30,13 GW pada 2030. Pemerintah ingin mendorong pengembangan proyek-proyek energi terbarukan dan kendaraan listrik.

 Vietnam telah menyiapkan rancangan rencana yang mencantumkan komitmen reformasi dan lebih dari 400 proyek yang dapat menerima dana G7, termasuk 272 proyek di bidang infrastruktur energi seperti pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya, peningkatan jaringan listrik, dan sistem baterai.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...