KLHK Targetkan Sektor Kehutanan RI Capai Net Zero Emission pada 2030

Tia Dwitiani Komalasari
30 November 2023, 18:27
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berjalan usai memberikan sambutan saat pembukaaan Paviliun Indonesia pada konferensi perubahan iklim COP28 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis
ANTARA FOTO/R. Rekotomo/YU
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berjalan usai memberikan sambutan saat pembukaaan Paviliun Indonesia pada konferensi perubahan iklim COP28 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023). Paviliun Indonesia yang digelar hingga 11 Desember 2023 mengusung tema ÒIndonesia's Climate Actions: Inspiring the WorldÓ sebagai bagian dari "soft diplomacy" untuk mempromosikan sinergi aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupaya menekan emisi gas rumah kaca hingga minus 140 juta ton setara karbon dioksida demi menutup emisi yang keluar dari sektor energi.

"Pada 2030, tidak boleh lagi ada emisi dari hutan," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di sela-sela perhelatan COP28 di Dubai, Kamis (30/11).

Siti menuturkan Indonesia berhasil mengelola dengan sistematis sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya selama hampir satu dekade terakhir. Hal itu tertuang dalam Rancangan Operasional Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (FOLU) Net Sink 2030 sebagai pedoman aksi iklim Indonesia.

Oleh karena itu, sektor kehutanan menjadi tulang punggung dalam menurunkan emisi secara keseluruhan terutama yang dihasilkan dari sektor energi. "Sektor kehutanan harus positif untuk membantu energi," kata Siti.

Indonesia menggunakan empat strategi utama untuk menurunkan emisi sektor FOLU, yaitu:

  1. Menghindari deforestasi
  2. Konservasi dan pengelolaan hutan lestari
  3. Perlindungan dan restorasi lahan gambut
  4. Peningkatan serapan karbon.

Pada 2019, emisi sektor energi mencapai 636 juta ton, lalu turun menjadi 584 juta ton dan 595 juta ton pada 2020 dan 2021. Penurunan itu akibat pengaruh pandemi COVID-19 yang memaksa orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

Ketika pandemi mereda pada 2022, angka emisi sektor energi naik drastis menjadi 715 juta ton. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...