Sinar Mas dan Chandra Asri Garap Jalan Aspal Campuran Sampah Plastik
Sinar Mas Land bermitra dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group) mengembangkan infrastruktur berbasis ekonomi sirkular melalui penerapan aspal dengan campuran sampah plastik di BSD City sejak 2021.
Di akhir 2023, kedua perusahaan sukses merampungkan gelaran jalan aspal sepanjang 8,6 kilometer di kawasan BSD City. Inisiatif ini setara dengan memanfaatkan 164,2 juta lembar plastik kresek atau setara dengan mengalihkan 410,57 ton sampah plastik kresek dari TPA.
Pencapaian kolaborasi antara Sinar Mas Land dan Chandra Asri Group juga turut menjadikan kawasan BSD City sebagai township pertama di Indonesia yang memanfaatkan aspal plastik.
Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, mengatakan suatu kehormatan wilayah Kabupaten Tangerang dijadikan percontohan penerapan aspal dengan campuran sampah plastik.Penerapan aspal dengan campuran sampah plastik ini bukan hanya sebuah inovasi keberlanjutan, tetapi bisa menjadi tonggak sejarah baru bagi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tangerang.
"Tentunya, saya juga berharap kegiatan ini dapat diimplementasikan di jalan utama dan jalan-jalan lainnya di wilayah Kabupaten Tangerang," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/12).
Direktur Bina Teknis Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Yudha Handita Pandjiriawan, mengatakan PUPR telah meneliti Aspal Plastik sejak 2017,. Kementerian PUPR mengapresiasi Chandra Asri Group karena sudah mulai mengaplikasikannya di tahun 2018 di jalan pabriknya di Cilegon.
Tidak berhenti sampai disitu, saat ini Chandra Asri berkolaborasi dengan Sinar Mas Land untuk implementasi Aspal plastik." Semoga ke depan ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan properti lain, dengan demikian, permasalahan sampah plastik bisa kita selesaikan bersama," ujarnya.
Managing Director President Office Sinar Mas Land – Dony Martadisata mengatakan, Sinar Mas Land mengatakan, penanganan limbah plastik merupakan salah satu permasalahan yang memerlukan solusi terstruktur. Kolaborasi antara Sinar Mas Land dengan Chandra Asri Group ini merupakan bukti nyata untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
"Penerapan aspal plastik di BSD City bukan hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi juga untuk mendukung pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan serta diharapkan dapat memberdayakan masyarakat lokal dalam membangun model ekonomi sirkular yang berdampak positif," ujarnya.
Dia berupaya agar aspal plastik ini dapat digunakan di proyek Sinar Mas Land lainnya.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyampaikan, Chandra Asri Group terus berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik melalui konsep ekonomi sirkular. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menginisiasi penggunaan limbah plastik sebagai campuran aspal.
"Sesuai dengan komitmen kami pada Our Ocean Conference 2018 untuk melakukan implementasi 100 KM aspal plastik pada 2023.," ujarnya.
Chandra Asri Group telah mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik melalui program 'Aspal Plastik untuk Indonesia Asri' sejak 2018. Program ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri Group mengimplementasikan model ekonomi sirkular.
Sebagai informasi, Chandra Asri Group sudah mengadakan gelaran aspal dengan campuran sampah plastik di berbagai kota di Indonesia seperti Cilegon, Tegal, dan Semarang bersama dengan pemerintah setempat. Selain itu, Chandra Asri Group juga bekerja sama dengan institusi pendidikan yaitu Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang.
Hingga September 2023, total gelaran jalan dengan aspal sampah plastik oleh Chandra Asri Group bersama para mitra adalah sepanjang 87,4 km dan 751,9 ton sampah plastik telah berhasil terkelola dari TPA.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 36,1 juta ton pada 2022. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 64.01% dapat terkelola, sedangkan sisanya 35,99% belum terkelola dengan baik.