Subsidi Kendaraan Listrik Sepi Peminat, Kurang dari 10% Target 2023

Nur Hana Putri Nabila
15 Desember 2023, 15:23
Petugas memeriksa bagasi motor listrik di halaman Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Kemenko Marves bersama AstraZeneca dan manufaktur lokal menggalakan transisi kendaraan dari yang berbahan bakar fosil menjadi listrik guna mengurangi emisi kar
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Petugas memeriksa bagasi motor listrik di halaman Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Kemenko Marves bersama AstraZeneca dan manufaktur lokal menggalakan transisi kendaraan dari yang berbahan bakar fosil menjadi listrik guna mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Realisasi subsidi kendaraan listrik masih jauh dari target tahun ini sebesar 200.000 unit hingga akhir 2023. Terdapat sejumlah hambatan sehingga subsidi kendaraan listrik tersebut masih sepi peminat.

Berdasarkan data Sisapira.id pukul 14.43 WIB Jumat (15/12), penyaluran subsidi kendaraan listrik baru mencapai 10.687 unit. Sementara subsidi kendaraan listrik yang masih dalam proses pendaftaran dan verifikasi masing-mmasing sebesar 6.169 unit dan 1.070 unit. 

Itu artinya jumlah subsidi kendaraan listrik baik yang sudah disalurkan hingga tahap pendaftaran hanya mencapai 17.926 unit.

Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan hal ini disebabkan oleh penyaluran subsidi kendaraan listrik yang baru dimulai 19 September tahun ini. Namun, dia optimistis penyaluran subsidi kendaraan listrik akan meningkat tahun depan.

Rachmat mengatakan, pemerintah mendorong lebih banyak produsen otomotif yang terlibat dalam produksi kendaraan listrik. Perusahaan seperti Honda bahkan telah merilis produk motor listriknya di Indonesia.

“Semakin produknya luas, harapan kita sih sebenarnya ini bakal lebih baik lagi,” kata Rachmat saat ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Jumat (15/12).

Selian itu, Rachmat menyadari  perlu ada evaluasi terkait stasiun pengisian daya. Ia akan melakukan peninjauan untuk meningkatkan jumlah stasiun pengisian daya kendaran listrik.

 Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, mengatakan penyerapan subsidi motor listrik yang masih minim tersebut terjadi karena sejumlah hambatan seperti keterbatasan dealer di berbagai daerah. 

 Budi mengatakan, keterbatasan dealer di beberapa daerah terpencil mempengaruhi serapan penjualan motor listrik bersubsidi. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui  program insentif motor listrik dari pemerintah tersebut.  

 Dia mengatakan, saat ini terdapat 531 dealer motor listrik yang sudah terverifikasi dan 265 dealer yang belum registrasi. Namun, sebagian besar dealer motor listrik yang sudah terverifikasi itu masih berada di Pulau Jawa, terutama di Jabodetabek.  

 “Sedangkan kota-kota terpencil seperti Cianjur, Ciamis, dan daerah yang kecil-kecil lainnya itu belum terverifikasi,” ujar Budi kepada Katadata.co.id, Kamis (30/11).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...