Auditor ECA Sebut Emisi CO2 Mobil BBM di Uni Eropa Masih Tinggi

Rena Laila Wuri
25 Januari 2024, 19:33
European Court of Auditors (ECA) mengatakan emisi CO2 dari sebagian besar kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) di jalanan Uni Eropa (UE) belum memperlihatkan penurunan signifikan.
Unsplash
European Court of Auditors (ECA) mengatakan emisi CO2 dari sebagian besar kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) di jalanan Uni Eropa (UE) belum memperlihatkan penurunan signifikan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

European Court of Auditors (ECA) mengatakan emisi CO2 dari sebagian besar kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) di jalanan Uni Eropa (UE) belum memperlihatkan penurunan signifikan meskipun target pengurangan telah ditetapkan pada 2010. Salah satu faktornya kendaraan-kendaraan yang baru terdaftar tidak lolos dari batas emisi yang telah ditetapkan.

Menurut ECA, hal ini bisa membahayakan agenda hijau Eropa, di mana penjualan kendaraan BBM akan dilarang pada tahun 2035.

“Pada tahun 2010-an, produsen mobil mencari celah dalam persyaratan pengujian untuk mendapatkan pengurangan emisi di laboratorium. Padahal, produk mereka masih mengeluarkan emisi di atas batas,” kata European Court of Auditors (ECA), seperti dikutip Reuters, Rabu (24/1).

ECA mengatakan salah satu skandal yang terkenal adalah  "Dieselgate" di mana Volkswagen memanipulasi hasil tes emisi diesel pada 2015 .  Volkswagen mengakui telah mencurangi sekitar 11 juta kendaraan diesel mereka dengan memasang perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk lulus uji emisi meskipun emisi karbon yang dihasilkan oleh pengoperasian kendaraan tersebut jauh lebih tinggi.

"Ini secara efektif mempersempit (tetapi tidak menghilangkan) kesenjangan antara uji laboratorium dan emisi dunia nyata. Masih tingginya emisi CO2 dari mobil konvensional dan hampir tiga perempat adalah kendaraan baru," kata auditor ECA.

Seperti diketahui, Komisi Eropa akan merekomendasikan agar Uni Eropa (UE) mengurangi emisi gas rumah kaca bersihnya sebesar 90% pada tahun 2040, dari tingkat 1990. “Revolusi hijau Uni Eropa hanya dapat terjadi jika ada jauh lebih sedikit kendaraan yang berpolusi, tetapi tantangannya sangat besar," kata Pietro Russo, anggota ECA yang memimpin audit, dikutip dari Reuters, Kamis (25/1).

Russo mengatakan pengurangan yang benar dan nyata dalam emisi CO2 mobil tidak akan terjadi selama kendaraan berbahan bakar minyak masih digunakan. 

Sementara itu, pada 2021 mobil berbahan bakar mintak menyumbang 23% dari total emisi gas rumah kaca UE. Secara rinci, selama sepuluh tahun terakhir, emisi tetap konstan untuk mobil diesel sementara mereka sedikit menurun (-4,6%) untuk mobil bensin, 

Emisi nyata mobil hibrida juga cenderung jauh lebih tinggi daripada yang tercatat di laboratorium. "Sampai saat itu, hibrida plug-in akan terus diperlakukan sebagai kendaraan rendah emisi, untuk kepentingan produsen mobil," kata auditor ECA.

Dalam pandangan mereka, hanya kendaraan listrik, yang telah mendorong pengurangan rata-rata emisi CO2 riil yang terlihat baru-baru ini.

Tetapi, auditor menunjukkan ada rintangan yang dihadapi untuk mengakselerasi penyerapan kendaraan listrik. “Apakah itu akses yang cukup ke bahan baku untuk membuat baterai atau keterjangkauan harga mobil, yang dapat menyebabkan konsumen untuk mempertahankan kendaraan lama mereka yang berpolusi lebih lama,” kata auditor ECA.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...