PLTS Atap Bandara City Mall Bisa Tekan Emisi Karbon 577 Ribu Kg
Bandara City Mall menggandeng Xurya untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Pemasangan PLTS atap tersebut diharapkan dapat menekan emisi karbon sebesar 577 ribu kilogram (kg) per tahun atau setara dengan menanam lebih dari 7.500 pohon.
Direktur Utama Provident Development Ronnie Mustafa mengatakan PLTS atap ini diproyeksikan mampu menghasilkan energi bersih sebesar 645 ribu kWh setiap tahunnya. “Kami juga berharap PLTS atap ini dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan merupakan salah satu komitmen kami dalam menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan, kata Ronnie dalam keterangan pers, Jumat (26/1).
Sebagai informasi, Bandara City Mall merupakan one-stop shopping centre yang berlokasi dekat dengan Bandara Internasional Soekarno–Hatta (CGK).
Eka Himawan, Managing Director Xurya, mengatakan inisiatif Bandara City Mall ini diharapkan dapat mendorong kesadaran akan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan di sektor bangunan komersial. “Kami sangat bangga atas kepercayaan dari Bandara City Mall untuk turut menjadi bagian dalam langkah inovatif mereka menuju perusahaan yang berkelanjutan,” kata Eka.
Eka memastikan PLTS atap yang terpasang di Bandara City Mall menjadi bukti bahwa panel surya tidak memberikan efek silau yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan. “Adanya PLTS atap ini akan memberikan berbagai keuntungan seperti efisiensi energi, pemangkasan biaya operasional, dan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Indonesia memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23%pada 2025. Dari target tersebut, energi surya dipercaya dapat menjadi tulang punggung sistem energi bersih di Indonesia.
Dengan potensi diperkirakan mencapai lebih dari 3.200 GW, energi surya dapat menjadi pendorong tercapainya Net Zero Emission (NZE) dengan kontribusi sebesar 61% dari total sumber listrik pada tahun 2060.
Adapun sektor perumahan memiliki peran signifikan dalam penyerapan PLTS atap, di mana potensi pasar di sejumlah kota besar Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah,dan Bali diyakini dapat mencapai 34 GW hingga 116 GW.