Australia Perintahkan 30.000 Orang Mengungsi Hindari Bencana Kebakaran

Hari Widowati
28 Februari 2024, 13:44
Ilustrasi. Kebakaran hutan di Australia.
ANTARA FOTO/REUTERS/NSW Rural Fire Service
Ilustrasi. Kebakaran hutan di Australia.
Button AI Summarize

Petugas pemadam kebakaran di Australia sedang berjuang melawan kobaran api besar yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi di tengah kebakaran terburuk yang pernah terjadi di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Biro Meteorologi Australia mengatakan kondisi panas, kering, dan berangin telah menciptakan "bahaya kebakaran yang ekstrem hingga bencana" di beberapa bagian Victoria dan Australia Selatan. Badai petir yang parah juga diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut. Ancaman petir kering -sambaran petir yang terjadi selama badai di mana hujan menguap sebelum menyentuh tanah- memperbesar risiko kebakaran lahan.

Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari beberapa wilayah Victoria sebelum tengah hari, pada Rabu (28/2). Laporan terbaru dari Jason Heffernan, Kepala Petugas Otoritas Pemadam Kebakaran negara Bagian Victoria (CFA), menyebut suhu udara meningkat dengan cepat hingga mencapai kisaran 40°C dengan hembusan angin mencapai 60 hingga 70 kilometer per jam.

"Bahaya kebakaran yang ekstrem mulai terlihat, dan pada kenyataannya kami saat ini melihat kondisi bencana di Casterdon, Hamilton dan Kanagulk di distrik cuaca Wimmera," kata Heffernan, seperti dikutip CNN.

"Sistem frontal yang melintasi negara bagian ini telah melambat. Jadi, kita akan melihat angin dan suhu ini bertahan sedikit lebih lama dari yang diperkirakan. Saya tidak berharap perubahan ini akan terjadi di metropolitan Melbourne sampai antara jam 9 atau bahkan jam 10 malam ini."

Petugas pemadam kebakaran telah berjuang melawan kebakaran hutan yang dimulai pada Kamis lalu di kota pedesaan Bayindeen, sekitar 190 kilometer sebelah barat Melbourne. Sampai saat ini, kebakaran hutan tersebut belum terkendali.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...