Sekjen PBB: Bumi dalam Kondisi Darurat, Emisi hingga Suhu Cetak Rekor

Rena Laila Wuri
20 Maret 2024, 14:54
Ilustrasi krisis iklim
Pete Linforth - Pixabay
Button AI Summarize

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengeluarkan laporan tahunan “Keadaan Iklim Global” yang menunjukkan bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan laporan itu menunjukkan bumi berada di ambang kehancuran

“Ini mengkonfirmasi 2023 sebagai tahun terpanas dalam catatan dan mengatakan periode antara 2014 dan 2023 juga mencerminkan periode 10 tahun terpanas dalam catatan,” kata laporan WMO dikutip CNBC, Rabu (20/3).

Laporan tersebut muncul tak lama setelah Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa mengatakan dunia melampaui 1,5 derajat Celcius sepanjang tahun untuk pertama kalinya.

"Bumi mengeluarkan panggilan darurat," kata Guterres.

Dalam laporan tersebut, WMO menguraikan bagaimana peristiwa cuaca ekstrem pada 2023 mendatangkan malapetaka bagi jutaan orang di seluruh dunia dan menimbulkan kerugian ekonomi miliaran dolar.

WMO mencatat rekor dipecahkan, dan dalam beberapa kasus, dihancurkan, untuk indikator seperti tingkat gas rumah kaca, panas dan pengasaman laut, kenaikan permukaan laut, tutupan es Laut Antartika, dan mundurnya gletser.

Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, mengatakan suhu rata-rata global pada 2023 mencapai 1,45 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Ini sedikit di bawah ambang pemanasan utama 1,5 derajat Celcius.

Diketahui, tingkat 1,5 derajat Celcius diakui sebagai indikator kapan dampak iklim menjadi semakin berbahaya bagi manusia dan planet ini, sebagaimana diuraikan dalam Paris Agreement.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...