AS dan Cina Bekerja Sama Kurangi Emisi Metana

Hari Widowati
20 Maret 2024, 18:02
Emisi gas metana, emisi gas rumah kaca
Freepik
Ilustrasi emisi gas rumah kaca
Button AI Summarize

Kerja sama antara Amerika Serikat (AS) dan Cina untuk menurunkan emisi gas metana mengalami kemajuan. Wakil Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim Rick Duke mengatakan ada peluang bagi Beijing untuk memangkas emisi dari sektor batu baranya yang sangat besar dengan biaya yang kecil atau bahkan tanpa biaya sama sekali.

Duke mengatakan kepada Reuters bahwa kedua negara, yang merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, bekerja sama untuk mengekang gas yang sangat kuat ini sebagai bagian dari sebuah kelompok kerja. Kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi krisis iklim.

"Kami memang sedang dalam proses mendorong kerja sama tersebut. Ini adalah kesempatan yang luar biasa, mengingat besarnya potensi mitigasi di kedua negara, terutama di Cina," ujarnya kepada Reuters di sela-sela forum metana di Jenewa, pada Selasa (19/3).

Metana adalah penyebab perubahan iklim terbesar kedua setelah karbondioksida dan dalam jangka pendek memiliki efek pemanasan yang jauh lebih tinggi. Namun, umurnya yang pendek di atmosfer dunia dibandingkan dengan gas rumah kaca lainnya berarti tindakan terhadap metana dapat memberikan hasil yang lebih cepat.

Duke memuji upaya Cina sejauh ini dalam menetapkan target metana. "Tidak ada yang sebanding dengan kecepatan manfaatnya bagi iklim, dalam mengurangi metana. Oleh karena itu, memiliki penghasil emisi terbesar di dunia yang bergabung dalam upaya tersebut melalui arsitektur Perjanjian (iklim) Paris sangatlah penting," ujarnya.

Emisi Metana dari Tambang Batu Bara

Menurut Duke, metana yang merembes dari tambang batu bara di Cina mencapai 700 juta ton emisi per tahun. Gas ini dapat dihilangkan dengan biaya yang sangat rendah atau bahkan tanpa biaya. "Kami sangat antusias dengan potensi yang ada di sana," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...