IKN Terapkan Ekonomi Sirkular dalam Kelola Sampah, Begini Mekanismenya

Tia Dwitiani Komalasari
28 Agustus 2024, 16:10
Warga berjalan dan berfoto di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024). Taman Kusuma Bangsa menjadi lokasi wisata bagi masyarakat sekitar setelah diresmikan pada Senin (12/8/2024).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Warga berjalan dan berfoto di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024). Taman Kusuma Bangsa menjadi lokasi wisata bagi masyarakat sekitar setelah diresmikan pada Senin (12/8/2024).
Button AI Summarize

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menerapkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah di IKN yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Sampah yang dihasilkan dikelola di tempat pengelolaan sampah terpadu yang dijalankan dengan prinsip ekonomi sirkular

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, mengatakan penerapan ekonomi sirkular tersebut sejalan dengan target pencapaian bebas sampah (zero waste) di IKN

 "Ibu kota baru Indonesia harus diwujudkan sebagai kawasan hunian yang nyaman bagi semua," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri di Penajam, Rabu (28/8).

 Prinsip ekonomi sirkular merupakan konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang. Sebelum sampah atau limbah terbentuk sudah diminimalisasi agar jangan sampai sampah atau limbah tersebut terbentuk.

 Myrna mengatakan, OIKN lebih bijaksana dalam pencegahan, sehingga sampah yang terbentuk tidak akan banyak di ibu kota baru Indonesia. "Kota Nusantara minim sampah dengan menerapkan perilaku bijak dalam berbelanja untuk meminimalisasi sisa produk," ujarnya.

 Dia mengatakan, minim sampah tersebut diwujudkan dengan tidak menggunakan botol minuman dan wadah makanan sekali pakai. Kemudian, tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dan tidak menyisakan makanan agar tidak menjadi sampah.

"Tempat sampah yang tersedia sudah dibagi tiga wadah, jadi buang sampah sesuai jenis, yakni sampah organik, sampah dapat didaur ulang dan sampah lainnya," katanya.

 Sistem pengelolaan sampah dan limbah di Kota Nusantara bekerja sama dengan institusi dan dinas teknis terkait. Namun, pengelolaan sampah tersebut tetap membutuhkan kolaborasi warga yang tinggal di ibu kota baru Indonesia.



Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...