15 Musisi Suarakan Krisis Iklim Lewat Album sonic/panic Vol.2

Image title
Oleh Tim Redaksi
8 November 2024, 17:31
krisis iklim, musik
Dok. IKLIM Workshop 2024
Sebanyak 15 musisi berkolaborasi dalam album kompilasi Sonic/Panic Vol.2 yang menyuarakan tentang krisis iklim.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab (IKLIM) tahun ini meluncurkan sonic/panic Vol.2, sebuah album kompilasi yang melibatkan 15 musisi dari berbagai genre dan wilayah di Indonesia. Album ini ingin menyadarkan masyarakat akan krisis iklim yang bukan sekadar isu global tetapi kenyataan yang harus dihadapi oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Album ini akan dirilis oleh Alarm Records, label rekaman sadar lingkungan pertama di Indonesia. Tahun lalu, mereka menggandeng 13 musisi untuk meluncurkan album sonic/panic Vol.1.

Tahun ini, sonic/panic Vol.2 menghadirkan 15 trek, di mana setiap karya mencerminkan kepedulian mendalam terhadap krisis iklim dan mengajak pendengar melakukan aksi nyata. Musisi yang terlibat antara lain Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing, Voice of Baceprot (VoB), Asteriska, Matter Mos, Bsar, Daniel Rumbekwan, Bachoxs, Down For Life, Jangar, LAS!, Poker Mustache, Rhosy Snap, The Vondallz, dan Wake Up Iris!

IKLIM bertujuan untuk menyatukan seni, musik, dan aktivisme lingkungan. Album ini diharapkan dapat mendorong aksi nyata masyarakat serta mengajak industri musik untuk menerapkan praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan. Musisi yang terlibat dalam album ini percaya musik memiliki kekuatan untuk menjangkau berbagai kalangan, menyentuh emosi, menciptakan ruang untuk refleksi, dan mendorong aksi nyata.

Bob, Vokalis Band LASI, mengatakan selama ini ia dan band-nya sudah sering menyuarakan tentang krisis iklim dan perjuangan masyarakat adat Kalimantan Barat melalui lagu-lagu dan kampanyenya. "Bergabung dalam gerakan ini, bersama dengan musisi-musisi hebat lainnya yang memiliki visi serupa, memberikan kesempatan bagi kami untuk memperkuat dan mengamplifikasi pesan kolektif kami," ujarnya. Ia berharap pesan ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan mendorong mereka mengambil aksi nyata demi masa depan bumi.

Musisi Ekspresikan Kegelisahan dalam Musik

Juli lalu, para musisi ini berpartisipasi dalam lokakarya bersama organisasi lingkungan, pakar iklim, dan musisi yang terlibat dalam inisiatif IKLIM tahun lalu. Mereka tersentak oleh kenyataan dampak krisis iklim yang mereka pelajari, sehingga mendorong mereka untuk mengekspresikan kegelisahan mereka melalui musik.

Asteriska mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti lokakarya. "Di awal workshop, saya merasa penuh dengan informasi dan data yang diterima. Namun, menjelang akhir, rasa semangat itu mulai tumbuh," kata Asteriska. Sebagai musisi, ia ingin bersama-sama berjuang untuk mengangkat pesan kesadaran akan lingkungan dan krisis iklim.

Bagi para musisi, kegiatan ini bukan hanya tentang menciptakan musik tetapi juga bentuk nyata kontribusi terhadap isu yang sangat mereka pedulikan. Isu-isu itu adalah krisis iklim dan lingkungan.

Album ini akan dirilis pada 9 November 2024. Sebagai bagian dari rangkaian peluncuran, empat single pertama dari Voice of Baceprot, Matter Mos, Efek Rumah Kaca, dan Asteriska telah dirilis.

Untuk merayakan peluncuran album ini, IKLIM juga menyelenggarakan IKLIM Fest pada 9 November 2024 di Biji World, Ubud, Bali. IKLIM Fest tidak hanya menjadi perayaan musik, tetapi juga sebuah langkah nyata untuk menyebarkan kesadaran akan perlunya praktik-praktik yang lebih hijau dalam industri hiburan.

Dukung gerakan ini dan ikut ambil bagian dalam perubahan dengan menjadi yang pertama mendengarkan rilis sonic/panic Vol. 2 melalui tautan berikut: bit.ly/sonicpanicvol2.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...