Embung Tremas Pacitan, Upaya Jaga Ketahanan Pangan dan Hadapi Perubahan Iklim

Image title
3 September 2025, 15:36
Coca-Cola Foundation Indonesia meresmikan Embung Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, sebagai salah satu upaya menghadapi perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Katadata/Nuzulia Nur Rahmah
Coca-Cola Foundation Indonesia meresmikan Embung Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, sebagai salah satu upaya menghadapi perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Coca-Cola Foundation Indonesia meresmikan Embung Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, sebagai salah satu upaya menghadapi perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.  Embung berukuran mikro seluas 700 meter persegi ini terletak di puncak Gunung Manukan, dengan kedalaman 4 meter dan kapasitas tampung lebih dari 13 juta liter air.

Menurut Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia sekaligus Ketua Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo, embung ini tidak hanya dibangun sebagai infrastruktur pengairan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang. 

“Embung Tremas ini kami harapkan berkembang menjadi pusat ekowisata berkelanjutan yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam sekaligus membuka mata pencaharian baru bagi warga Tremas,” ujar Triyono dalam peresmian Embung Tremas di Pacitan, Rabu (3/9).

Pembangunan Embung Tremas menghabiskan biaya hingga Rp1,5 miliar dan dimulai pada 2020, di tengah masa pandemi Covid-19. Meski penuh tantangan, Triyono mengungkapkan proyek ini berhasil diselesaikan pada 2022 berkat dukungan masyarakat setempat. 

“Ini adalah solusi nyata yang kami dorong untuk mengatasi kelangkaan air dan mendukung sektor pertanian,” tambah Triyono. 

Ia menegaskan inisiatif ini sejalan dengan komitmen Coca-Cola menjaga ketersediaan air, memperkuat ekosistem, mengurangi sampah, sekaligus menghadirkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Embung Tremas Bisa Mendorong Terciptanya Kawasan Agrowisata

Executive Director Yayasan Obor Tani, Pratomo, yang turut menjadi mitra program, menjelaskan alasan pemilihan Tremas sebagai lokasi pembangunan embung. Menurutnya, potensi lahan, kebutuhan air, dan dukungan masyarakat menjadi faktor penentu. 

“Kondisi Tremas sangat sesuai. Dengan curah hujan hampir 3.000 mm per tahun, embung ini bisa menampung air hujan hingga tiga meter ketinggian. Agar tidak meresap, embung dilapisi geomembran, dan karena letaknya di puncak bukit, air bisa dialirkan secara gravitasi tanpa pompa, listrik, maupun BBM,” jelasnya.

Pratomo juga mengatakan keberadaan embung ini diharapkan dapat menjadi pusat agrowisata sekaligus mendorong produksi buah-buahan tropis di wilayah Pacitan. Saat ini, sudah ada seribu tanaman yang dialiri embung, dengan potensi perluasan hingga 30 hektare lahan. 

“Harapannya, Tremas bisa menjadi sentra agrowisata sekaligus model desa yang berhasil memanfaatkan teknologi sederhana untuk mendukung ketahanan pangan,” kata Pratomo.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...