150 Eksekutif Otomotif Eropa Desak UE Patuhi Target Emisi 2035

Lebih dari 150 pimpinan industri mobil listrik Eropa mendesak Uni Eropa untuk tetap berpegang pada target nol emisi 2035 bagi mobil dan van.

Dilansir dari Reuters, para eksekutif ini menandatangai surat pernyataan bersama yang menyatakan bahwa penundaan akan menghambat pasar kendaraan listrik Eropa, memberikan keuntungan bagi pesaing global, serta mengikis kepercayaan investor. Para eksekutif tersebut berasal dari pabrikan besar seperti Volvo Cars dan Polestar

Surat ini menyusul surat terpisah pada akhir Agustus lalu dari para pimpinan asosiasi produsen mobil dan pemasok otomotif Eropa yang ditujukan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Dalam surat itu, mereka menekankan bahwa pengurangan 100% emisi untuk mobil pada 2035 tidak lagi dianggap realistis. Surat tersebut juga ditandatangani oleh CEO Mercedes-Benz, Ola Kaellenius.

Pada 12 September mendatang, von der Leyen dijadwalkan berdiskusi dengan para pelaku industri mengenai masa depan sektor otomotif. Sektor ini menghadapi ancaman ganda berupa meningkatnya persaingan dari produsen mobil Cina dan tarif impor dari Amerika Serikat.

CEO Polestar, Michael Lohscheller mengatakan dengan melemahkan target saat ini dinilai akan memberi sinyal bahwa Eropa bisa digoyahkan dari komitmennya sendiri.

“Itu tidak hanya merugikan iklim, tapi juga merusak kemampuan Eropa untuk bersaing,” katanya.

Senada, CEO perusahaan pengisian daya Fastned, Michiel Langzaal menyebut target 2035 telah memberikan kejelasan serta mendorong investasi di bidang infrastruktur pengisian dan pengembangan perangkat lunak.

“Investasi tersebut hanya bisa memberikan hasil jika kita mencapai tujuan ini,” ujarnya.

Menurut laporan kelompok riset dan kampanye transportasi T&E pada Senin, semua produsen mobil Eropa kecuali Mercedes-Benz berada di jalur yang tepat untuk mematuhi regulasi CO2 bagi mobil dan van pada periode 2025–2027.