Menteri LH: Pengelolaan Sampah Baru 15%, Masih Jauh dari Target

Image title
9 September 2025, 15:27
Warga secara swadaya membersihkan tumpukan sampah di Sungai Pesanggrahan, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/8/2025). Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq menyatakan akan me
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.
Warga secara swadaya membersihkan tumpukan sampah di Sungai Pesanggrahan, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/8/2025). Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq menyatakan akan melakukan penanganan pencemaran sungai, terutama di daerah aliran sungai yang melintasi kawasan padat penduduk serta industri, dan pihaknya menargetkan Tahun 2029 Indonesia bebas sampah.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Lingkungan Hidup menyebut capaian pengelolaan sampah nasional baru berada di angka 15%.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengatakan Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 Tahun 2025 menargetkan  pengelolaan sampah di tanah air mencapai 51,21% di 2025 dan 100% pada tahun 2029.

“Angka 15% ini tentu tidak mudah. Dengan jumlah timbunan sampah nasional yang mencapai lebih dari 140 ribu ton per hari, tentu memerlukan kerja keras kita semua,” tegas Hanif dalam sosialisasi World Cleanup Day 2025, Selasa (9/9).

Ia menegaskan bahwa target tahun 2025 sebesar 51,21% bukan angka simbolik, melainkan target nyata yang harus dikejar secara serius dan terukur. Untuk itu, Hanif menekankan pentingnya kerja kolektif dan terkoordinasi dari semua tingkatan pemerintahan kabupaten, kota, provinsi hingga nasional dalam merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah konkret.

“Tidak mudah menyelesaikan masalah pengelolaan sampah secara menyeluruh. Diperlukan langkah-langkah yang terencana, sistematis, dan berbasis data. Kita harus menyusun rencana kerja yang sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah,” ujarnya.

Hanif juga menyebut bahwa Kementerian Lingkungan Hidup terus mendorong pemanfaatan momentum-momentum penting, termasuk kampanye dan aksi sosial lingkungan, untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan publik dalam pengelolaan sampah.

Ia menambahkan bahwa diskusi dan evaluasi berkala sangat diperlukan untuk mencari solusi paling efektif dan efisien, yang dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

"Untuk upaya ini, wajib terus kita diskusikan hari per hari, minggu per minggu, bulan per bulan, secara terus-menerus untuk memilih langkah-langkah yang paling efektif, sistematik, dan efisien yang tentu berbeda antara kota yang satu dengan kota yang lain," imbuhnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...