AS Tidak Akan Kirimkan Pejabatnya untuk Hadiri COP30

Hari Widowati
3 November 2025, 17:37
AS, COP30, perubahan iklim
COP30 Brasil Amazonia/Raffa Neddermeyer
Presiden COP30 Andre Correa do Lago dan Direktur Eksekutif COP30 Ana Tony dalam konferensi pers di Belem, Amazonia, Brasil.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak akan mengirim pejabat tinggi mana pun ke konferensi tingkat tinggi (KTT) iklim COP30 mendatang di Brasil. Hal ini mengurangi kekhawatiran di antara para pemimpin dunia bahwa Washington akan mengirim tim untuk menggagalkan pembicaraan iklim tersebut.

Brasil akan menjadi tuan rumah KTT tingkat tinggi para pemimpin dunia pada pekan ini sebelum negosiasi iklim PBB selama dua minggu dimulai di kota Amazon, Belem.

Awal bulan ini, AS mengancam akan menggunakan pembatasan visa dan sanksi untuk membalas negara-negara yang akan memilih mendukung rencana yang diajukan oleh badan pelayaran PBB, Organisasi Maritim Internasional (IMO), untuk mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global dari pelayaran laut.

Taktik-taktik itu menyebabkan mayoritas negara di IMO memilih untuk menunda selama setahun keputusan tentang harga karbon global untuk pelayaran internasional.

Pejabat Gedung Putih itu mengatakan, Presiden Donald Trump telah menjelaskan pandangan pemerintahannya tentang aksi iklim multilateral dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan lalu. Trump menyebut perubahan iklim sebagai "penipuan terbesar" di dunia dan menegur negara-negara karena menetapkan kebijakan iklim yang menurutnya "telah merugikan negara mereka."

"Presiden terlibat langsung dengan para pemimpin di seluruh dunia mengenai masalah energi, yang dapat Anda lihat dari perjanjian perdagangan dan perjanjian perdamaian bersejarah yang semuanya memiliki fokus signifikan pada kemitraan energi," kata pejabat Gedung Putih itu kepada Reuters melalui email, Sabtu (1/11).

Pemerintahan Trump telah mengupayakan kesepakatan energi bilateral dalam negosiasi perdagangannya untuk meningkatkan ekspor gas alam cair (LNG) AS dengan negara-negara seperti Korea Selatan dan Uni Eropa.

Pada hari Jumat (31/10), Menteri Energi AS Chris Wright mengatakan ada ruang untuk perdagangan energi yang besar antara Cina dan AS mengingat kebutuhan Cina akan gas alam saat kedua raksasa ekonomi itu bernegosiasi mengenai tarif.

Sikap AS dalam Isu Perubahan Iklim

Pada hari pertama menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengumumkan bahwa AS akan keluar dari perjanjian iklim Paris yang berusia sepuluh tahun. Keputusan ini akan berlaku pada Januari 2026 dan Departemen Luar Negeri AS telah meninjau keterlibatan AS dalam perjanjian lingkungan multilateral.

Awal tahun ini, AS juga menekan negara-negara yang menegosiasikan perjanjian global untuk mengurangi polusi plastik agar tidak mendukung kesepakatan yang akan menetapkan batasan produksi plastik.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa "arus sedang berbalik" dalam memprioritaskan perubahan iklim. Ia merujuk pada memo yang diedarkan minggu ini oleh miliarder dan filantropis serta investor iklim lama, Bill Gates.

Gates mengatakan sudah waktunya untuk beralih dari fokus pada pencapaian tujuan suhu global dan perubahan iklim "tidak akan menyebabkan kematian umat manusia."

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...