Indonesia Tingkatkan Stok Karbon 34.478 Ton CO2e

Image title
Oleh Antara
24 Desember 2025, 09:30
Indonesia, hutan, emisi karbon
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.
Foto udara bentang alam dari lereng Pegunungan Gawalise, Desa Balane, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (12/9/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah meningkatkan stok karbon pada 17.436,18 hektare lahan dengan penanaman 7.248.743 bibit tanamana setara dengan meningkatkan stok 34.478 ton CO2e. Proyek ini merupakan hasil kerja sama Indonesia dan Norwegian di sector kehutanan dan penggunaan lahan lainnya untuk tahap pertama (FOLU NC-1).

"Kemajuan hingga November 2025 telah meningkatkan stok karbon pada 17.436,18 ha lahan dan 7.248.743 bibit tanaman," kata Project Director FOLU Norway's Contribution Tahap Satu (FOLU NC-1) Agus Justianto, di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (23/12).

Kerja sama Indonesia-Norwegia ini berlangsung lewat skema REDD+ di mana Norwegia akan memberikan dana kompensasi jika Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon dari sektor FOLU. Kerja sama ini berbasis hasil dengan dana kompensasi yang telah diberikan Norwegia saat ini mencapai US$ 216 juta (Rp 3,62 triliun, kurs Rp 16.766/US$). Adapun total dana kompensasi yang dijanjikan mencapai US$ 1 miliar (Rp 16,77 triliun).

Dana yang telah dicairkan Norwegia ini disalurkan melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) agar transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas penggunaan dananya tetap terjaga.

Penyaluran dana ini dibagi dalam beberapa tahap, sebagai berikut:
- Tahap 1 sebesar US$ 56 juta diberikan atas capaian penurunan emisi 2016-2017
- Tahap 2 dan 3 senilai US$ 100 juta untuk capaian 2017-2019
- Tahap 4 senilai US$ 60 juta
- Tahap 5 masih dalam proses pengkajian dan negosiasi

"Tahap berikutnya masih dinegosiasikan. Kita akan menggunakan capaian pengurangan emisi kita, kinerja kita untuk mendapatkan kompensasi dari Norwegia," ujar Agus.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...