Pandemi Corona Jadi Momentum Tepat Transisi ke Energi Bersih

Image title
14 Agustus 2020, 15:07
pandemi corona, energi baru terbarukan
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ilustrasi, Panel Surya di Pantai Bakti Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/10/2019). Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) meminta pemerintah memanfaatkan pandemi corona untuk transisi ke energi bersih.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada tujuh proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang terdampak pandemi virus corona. Ketujuh proyek dengan kapasitas sebesar 6.510 MW itu diproyeksi bakal mengalami keterlambatan jadwal operasi.

Ketujuh proyek tersebut terdiri dari lima proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), satu proyek listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), dan satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dari lima PLTU, pembangkit pertama yang diidentifikasi terhambat pengerjaannya yaitu PLTU Meulaboh 3 dan 4. Pengerjaan pembangkit berkapasitas total 400 MW itu terhambat karena tenaga kerja dan pengiriman material terdampak pandemi corona.

Kedua, PLTU MT Sumsel-8 dengan kapasitas 1.200 ME yang mengalami hambatan karena keterlambatan pengiriman material. Hingga 30 Juni 2020, pengerjaan pembangkit ini baru mencapai 39,38%.

Ketiga, proyek PLTU Jawa-1 dengan kapasitas 1.000 MW yang terkendala pengiriman material akibat pandemi corona. Sepanjang semester I 2020, progress pengerjaan proyek pembangkit ini baru mencapai 81,15%.

Keempat, PLTU Jawa-4 dengan total kapasitas 2.000 MW diidentfikasi bakal terhambat, karena mengalami keterlambatan pengiriman material dan tidak dapat memobilisasi engineer untuk pengerjaannya.

Kelima, proyek PLTU Kalbar-1 dengan kapasitas 200 MW yang terkendala karena tidak dapat memobilisasi engineer komisioning, dan mengalami keterlambatan pengiriman material. Adapun, per 30 Juni 2020 proyek ini tidak mengalami progress dan tetap di angka 96,69%.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...