PLTS Selamatkan Eropa dari Krisis Energi Saat Gelombang Panas Melanda

Happy Fajrian
7 Agustus 2023, 17:54
plts, eropa, uni eropa, gelombang panas
ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi kunci kawasan Eropa dalam menghindari krisis energi saat menghadapi gelombang panas. Cuaca ekstrem yang menyebabkan rekor suhu udara hingga 47°Celsius tahun ini di Benua Biru, meningkatkan pemakaian listrik untuk pendingin ruangan.

Pembangkit tenaga surya sangat cocok untuk mengatasi cuaca panas ekstrem karena dapat memproduksi listrik dengan kapasitas optimalnya seiring radiasi sinar matahari yang kuat. Sehingga dapat memenuhi permintaan listrik untuk pendingin ruangan yang memuncak.

“Pertumbuhan yang sangat signifikan dalam surya pada dasarnya mengkompensasi puncak permintaan listrik yang disebabkan oleh pendingin ruangan (air conditioner/AC),” kata sekretaris jenderal grup industri listrik Eurelectric, Kristian Ruby, seperti dikutip Reuters, Senin (7/8).

Spanyol dan Yunani adalah dua negara Uni Eropa yang telah meningkatkan kapasitas pembangkitan surya secara signifikan dalam menghadapi lonjakan harga energi sepanjang tahun lalu, serta menjadi upaya untuk meningkatkan keamanan energi yang terancam perang Rusia dan Ukraina.

Spanyol menambahkan rekor 4,5 gigawatt (GW) kapasitas PLTS tahun lalu. “Pembangkit surya menghasilkan listrik pada Juli, biasanya salah satu bulan tercerah sepanjang tahun, yang lebih tinggi dari bulan mana pun hingga saat ini,” kata operator jaringan listrik Spanyol Red Electrica.

Data dari Ember menunjukkan tenaga surya menyediakan hampir 24% listrik Spanyol pada Juli tahun ini, naik dari 16% pada Juli 2022.

Sementara di Sisilia, Italia, data Refinitiv menunjukkan ketika gelombang panas melanda hingga suhu mencapai rekor 47°C yang melambungkan permintaan listrik untuk pendingin ruangan pada 24 Juli, hampir setengah dari kelebihan permintaan itu dipenuhi oleh tenaga surya.

Produksi listrik tenaga surya Sisilia bulan lalu tercatat mencapai lebih dari dua kali lipat produksi listrik pada Juli 2022. “Tanpa tambahan tenaga surya, dampak terhadap stabilitas sistem akan jauh lebih buruk,” kata analis daya Refinitiv Nathalie Gerl.

Di Catania, Italia, gelombang panas menyebabkan pemadaman listrik dan menyusutkan pasokan air. Sementara di Athena, Yunani, operator jaringan listrik IPTO mengatakan kebakaran hutan telah merusak sebagian jaringan listrik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...