DEN Minta Pemerintah Percepat Amdal untuk Proyek EBT

Nadya Zahira
21 September 2023, 14:15
Dewan Energi Nasional (DEN) menilai proses pengurusan izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang lambat menghambat pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT).
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Dewan Energi Nasional (DEN) menilai proses pengurusan izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang lambat menghambat pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT).

Proses perizinan Amdal yang lambat justru kontradiktif dengan kebutuhan Indonesia untuk menambah kapasitas pembangkit EBT. Padahal, jika ingin mendorong transisi energi di Indonesia, pemerintah seharusnya mempercepat dan mempermudah izin-izin terkait lingkungan.

Oleh sebab itu, DEN mengusulkan kepada pemerintah agar percepatan izin lingkungan seperti Amdal maupun izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) bisa tertuang dalam kebijakan khusus berupa Peraturan Presiden (Perpres). Pasalnya, meski sudah ada Peraturan Presiden (Perpres) 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, pengembangan proyek EBT tidak bisa menggunakannya sebagai landasan untuk mempercepat penyelesaian proyek energi bersih tersebut. 

Transisi Energi Indonesia Tertinggal

Berbagai kendala ini membuat kinerja transisi energi Indonesia masih kalah dibanding Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Hal ini tercatat dalam laporan World Economic Forum (WEF) yang bertajuk Fostering Effective Energy Transition 2023.

WEF menilai kinerja transisi energi di 120 negara berdasarkan belasan indikator, di antaranya tingkat penggunaan energi bersih, pengurangan emisi karbon, kesiapan infrastruktur, sampai kerangka regulasi dan kemampuan finansial setiap negara untuk mendorong transisi energi.

Hasil penilaiannya kemudian dirumuskan menjadi Energy Transition Index (ETI) dengan sistem skor 0-100. Skor ETI 0 menunjukkan kinerja yang sangat buruk, sedangkan ETI 100 sangat baik.

Dengan metode tersebut, pada 2023 Malaysia memperoleh skor ETI 61,7 poin, paling tinggi di Asia Tenggara. Di bawahnya ada Vietnam dengan skor 58,9 poin, Thailand 55,9 poin, dan Indonesia dengan skor 55,8 poin.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...