Wacana Setop Energi Fosil Terancam, AS Malah Masif Lelang Blok Migas

Nadya Zahira
29 November 2023, 20:13
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.

Sejumlah negara mulai mendesak untuk mencapai kesepakatan menghentikan energi fosil pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perubahan iklim alias UN Framework Convention on Climate Change atau COP28, di Dubai. Namun secara bersamaan, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan akan melelang 35.000 hektare lapangan minyak dan gas di Wyoming, AS.

Padahal, KTT COP28 bertujuan untuk melawan perubahan iklim yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar berbasis fosil. 

Melansir dari Reuters, Biro Manajemen Lahan (BLM) Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat menuturkan akan menawarkan 63 paket lapangan migas di lahan seluas 44.000 hektare di enam negara bagian Barat selama dua pekan ke depan. Penjualan lapangan migas di Wyoming adalah yang terbesar dengan 37 paket.

Sementara sisa luas lahan migas yang ada di New Mexico, Oklahoma, Nevada, North Dakota, dan Utah, akan dijual pada 30 November, 5 Desember, dan 12 Desember 2023, “Semua penjualan akan dilakukan melalui platform lelang online EnergyNet,” kata BLM, dikutip dari Reuters, Rabu (29/11). 

Seperti yang diketahui, KTT Perubahan Iklim PBB COP28, akan dimulai pada Kamis  (30/11) esok dan akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Adanya acara ini membuat puluhan negara berencana untuk mendorong kesepakatan pertama di dunia yakni menghentikan penggunaan batu bara, minyak, dan gas yang bisa menghasilkan karbon dioksida. 

Pada pertemuan tersebut, Presiden AS Joe Biden diperkirakan tidak akan hadir. Namun, Juru bicara dalam negeri tidak memberikan komentar apa pun tentang hal ini. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...