ESDM Sebut Indonesia Miliki Potensi Energi Laut Jumbo hingga 63 GW
Kementerian ESDM melalui Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) mencatat potensi praktis energi laut yang dimiliki indonesia mencapai sekitar 63 gigawatt (GW).
Potensi tersebut terdiri dari ocean thermal energy conversion atau OTEC sebesar 41 GW, energi arus laut 20 GW, dan energi gelombang laut 2 GW. Angka ini belum termasuk potensi tidal waves, offshore wind, seawater floating solar PV, dan energi baru lainnya.
“Laut itu kan ada perbedaan temperatur bisa dibangkitkan menjadi energi. Ada perbedaan tinggi gelombang bisa dipakai untuk energi. Ada juga arus, jadi di laut itu juga (airnya) mengalir,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (5/12).
Dadan mencontohkan potensi energi laut yang besar seperti di Pulau Alor yang memiliki arus laut yang besar, seperti layaknya sungai. “Kalau sudah ada arus, kita pasang turbin, nanti menjadi listrik. Ini yang sekarang kami rancang untuk kami lakukan pengembangan,” ujarnya.
Menurut catatan Kementerian ESDM, Indonesia bagian timur memiliki potensi pengembangan energi laut, baik arus dan gelombang laut yang terbesar, mendominasi dari 17 titik energi arus laut dan 22 titik potensial energi gelombang laut di seluruh perairan Indonesia.
Adapun potensi arus laut terbesar berada di Selat Larantuka dan Selat Pantar di NTT, yang saat ini tengah dijajaki kelayakannya untuk menjadi pembangkit listrik tenaga arus laut atau PLTAL.