Pupuk Indonesia Optimistis Proyek Hidrogen Hijau Beroperasi 2025

Image title
20 Juni 2024, 14:37
PT Pupuk Indonesia memastikan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) dengan PT PLN dan perusahaan energi asal Arab Saudi, Acwa Power terus berjalan.
World Bank
PT Pupuk Indonesia memastikan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) dengan PT PLN dan perusahaan energi asal Arab Saudi, Acwa Power terus berjalan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Pupuk Indonesia memastikan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) dengan PT PLN dan perusahaan energi asal Arab Saudi, Acwa Power terus berjalan. Proyek hidrogen hijau ini ditargetkan beroperasi pada 2025. 

Rozikin Busro, Senior Project Manager Green Energy, Blue & Green Ammonia PT Pupuk Indonesia, mengatakan perusahaan bersama dengan PLN dan Acwa Power tengah melakukan finalisasi beberapa skema untuk dapat difinalkan untuk menjadi joint venture

"Bersama Acwa dan PLN, kami sedang memfinalkan skema off taker kemudian sedang memfinalkan FS (feasibility study)," ujar Rozikin saat ditemui di Senayan, Kamis (20/6). 

Rozikin mengatakan, sebelum terbentuk joint venture ada beberapa persyaratan yang harus diselesaikan oleh ketiga perusahaan.  Syarat-syarat tersebut adalah off taker agreement, energy resource supply agreement, dan beberapa hal lain. 

"Kalau itu close, Insya Allah pada tahun ini sudah terbentuk JV baru supaya mereka bisa bergerak ke pengembangan proyeknya," ujarnya. 

Rozikin menyebut jika joint venture sudah terbentuk, Pupuk Indonesia akan membangun panel surya di Banyuwangi dan hidrogen di Gresik. 

Sebelumnya, PLN dan Pupuk Indonesia menggandeng ACWA Power untuk mengembangkan hidrogen hijau dan green ammonia (amonia hijau) terintegrasi di Indonesia. Kerja sama tiga perusahaan ini dituangkan dalam Joint Development Agreement (JDA) terkait green hydrogen dan green ammonia di sela COP 28 di Dubai.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN berkomitmen menghadirkan energi bersih, antara lain melalui pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Aliansi Strategis pada 14 November 2022 saat momentum G20 di Bali.

"Pengembangan hidrogen hijau menjadi fokus kami dalam upaya mengakselerasi transisi energi," ujar Darmawan melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (5/12).

Dalam kolaborasi ini, PLN akan memasok listrik untuk green hydrogen plant (GHP) yang bersumber dari pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). PLN akan menyediakan kapasitas jaringan transmisi untuk proyek koneksi pembangkit listrik EBT ke sistem industri hidrogen hijau terintegrasi ini.

Listrik hijau itu kemudian akan disalurkan melalui sistem transmisi PLN ke lokasi pabrik Pupuk Indonesia sebagai bahan baku amonia hijau.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan sinergi BUMN ini menjadi salah satu kontribusi dalam mempercepat pencapaian target transisi energi di Indonesia. "Kolaborasi ini merupakan kolaborasi yang luar biasa. Upaya ini bukan hanya untuk kepentingan masa depan lingkungan yang lebih baik tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik ke depan," kata Rahmad.

Marco Arcelli, CEO Acwa Power, mengatakan kolaborasi bersama PLN merupakan perjalanan yang transformatif. Bersama PLN, Acwa melakukan pengembangan inovasi dan membaca peluang transisi energi sebagai pertumbuhan ekonomi.

"Kami memecahkan tantangan transisi energi ini bersama-sama. Membuat berbagai inovasi baru dan menciptakan kolaborasi yang baik untuk masa depan dunia," ujar Marco Arcelli.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...