Perusahaan Eropa Temukan Baterai EV Baru, Bakal Jadi Pesaing Nikel

Tia Dwitiani Komalasari
2 Juli 2024, 17:11
Petugas menunjukkan unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk motor listrik yang baru dipasang di PLN UP3 Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mencatat hingga akhir tahun 2023 terdapat 33 lokasi SPKLU,
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucip
Petugas menunjukkan unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk motor listrik yang baru dipasang di PLN UP3 Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mencatat hingga akhir tahun 2023 terdapat 33 lokasi SPKLU, 448 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk pengisian motor listrik serta 3 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan akan terus ditambah pada tahun 2024 untuk menguatkan pembentukan ekosistem kendaraan listrik di Jawa Timur.
Button AI Summarize

Perusahaan komponen kendaraan listrik baterai dari Eropa, Ampere, mengumumkan rencana produksi baterai baru yang mengintegrasikan teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) dengan teknologi Cell-to-Pack (CTP). Temuan ini bakal menggantikan baterai NCM (Nikel Cobalt Manganese) yang saat ini digunakan oleh Renault Group.

Berdasarkan siaran pers Renault Group, Senin (1/7), keputusan ini merupakan respons yang efektif dan mutakhir terhadap volatilitas pasar dan perubahan teknologi. Upaya ini dipercaya dapat mengurangi biaya kendaraan dan mendemokratisasi mobilitas listrik di Eropa.

Ampere bekerja sama dengan para pemasoknya, LG Energy Solution dan CATL, untuk membangun rantai nilai yang terintegrasi di benua Eropa. Kerja sama tersebut guna memastikan daya saing terbaik dari teknologi LFP untuk kendaraan-kendaraan yang diproduksi di Eropa.

Kedua mitra ini akan menyediakan baterai LFP untuk Ampere yang akan melengkapi beberapa model merek Renault dan Alpine. Mereka akan memenuhi kebutuhan baterai untuk teknologi ini hingga tahun 2030.

Teknologi CTP merupakan yang pertama di dunia untuk baterai jenis kantong. Inovasi ini meningkatkan jangkauan kendaraan dengan mengintegrasikan lebih banyak sel, dan karenanya lebih banyak energi yang terpasang, dalam ruang tertentu.

Lebih Murah dari Baterai Nikel

CTP juga membantu mengurangi biaya pembuatan baterai. Teknologi ini menghilangkan modul baterai dan mengintegrasikan sel langsung ke dalam casing, memungkinkan lebih banyak sel dalam ruang tertentu.

Integrasi teknologi LFP dan CTP akan memungkinkan Ampere untuk mengurangi sekitar 20 persen biaya baterai pada kendaraannya mulai awal 2026.

Teknologi LFP kini menjadi pesaing untuk NCM berkat kemajuan dalam teknologi selama beberapa tahun terakhir dan pengembangan rantai nilai di Eropa. Baterai ini juga lebih murah dari NCM sehingga sangat cocok untuk aplikasi tertentu, seperti mobil kecil dan menengah.

Lebih murah, ini adalah bagian penting dari persamaan ekonomi untuk kendaraan listrik yang terjangkau dan demokratisasi di Eropa. Teknologi ini akan dipasang pada kendaraan dalam waktu dekat, dan model pertama akan dilengkapi dengan Teknologi LFP mulai awal tahun 2026.

"Rencana ini sejalan dengan peta jalan Ampere untuk mengurangi biaya hingga 40 persen sebelum kendaraan generasi berikutnya", kata Chief Operating Officer Ampere, Josep Maria Recasens.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...