Punya Ekosistem Kendaraan Listrik Bikin RI Kini Ditakuti Negara Lain

Mela Syaharani
11 Juli 2024, 15:36
ekosistem kendaraan listrik, bahlil, baterai kendaraan listrik, kendaraan listrik
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Pekerja berjalan di dekat kontainer yang berisi kemasan sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia kini ditakuti negara lain karena telah memiliki ekosistem baterai dan kendaraan listrik yang lengkap.

Secara spesifik Bahlil menyebutkan bahwa Uni Eropa merupakan negara-negara yang takut bahwa Indonesia memiliki ekosistem tersebut. Hal ini menurut Bahlil dapat tercermin melalui aksinya yang menggugat Indonesia ke organisasi perdagangan dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel.

“Ini yang ditakutkan dunia. Mereka tidak ingin Indonesia menjadi negara produsen pabrik baterai di dunia,” kata Bahlil dalam Kuliah Umum di IPDN yang dipantau secara daring pada Kamis (11/7).

Bahlil menjelaskan dalam satu unit mobil listrik, komponennya tersusun atas 40% baterai dan 60% rangka mobil. Dalam membuat baterai, ada empat bahan baku yang dibutuhkan yakni nikel, kobalt, mangan, dan lithium.

Bahlil menyebut Indonesia memiliki tiga dari empat komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. “Kita tidak punya lithium. Ternyata saya baru tahu inilah kenapa Uni Eropa membawa kita ke WTO,” ujarnya.

Usai mengetahui alasan Eropa ini, Bahlil menyebut seluruh kementerian bekerja sama untuk mendatangkan investasi ke Indonesia hingga terbangunnya ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang milik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power.

“Saya katakan sorry bos, pemerintahan Pak Jokowi sekarang, menterinya tidak bisa ditipu-tipu karena semuanya adalah pengusaha. Tidak bisa digertak dan kami sudah paham ini permainan global,” ucapnya.

Bahlil mengatakan, dunia saat ini tengah berusaha menyaingi Indonesia. Salah satunya dengan mengikuti jejak Indonesia adalah pembangunan pabrik baterai oleh Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), di Guizhou, Cina.

Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik PT HLI Green Power

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat pada Rabu, (3/7).

“Hari ini kita telah memulai babak baru dalam meletakkan tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem EV sel baterai dan kendaraan listrik,” kata Jokowi dalam acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (2/7).

Melalui peresmian ini Jokowi optimistis Indonesia bisa masuk menjadi pemain global dalam rantai pasok kendaraan listrik. Terlebih, ini merupakan pabrik sel baterai EV yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. “Dan saya yakin kompetisi dengan negara lain bisa kita menangkan” ucapnya.

Apalagi indonesia didukung oleh keberadaan sumber daya alam seperti mineral nikel, bauksit, tembaga yang melimpah. Selain itu indonesia juga memiliki smelter yang menghasilkan katoda dan prekursor yang masuk dalam komponen baterai kendaraan listrik.

“Kemudian pabriknya ada disini, terintegrasi dalam sebuah ekosistem untuk mobil listrik. Siapa yang bisa menghadang kita kalau kondisinya sangat kompetitif seperti itu,” kata dia.

Jokowi mengatakan ini sebuah kemajuan melihat kondisi Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah namun selama puluhan tahun hanya mengekspor mineral mentah tanpa menghasilkan nilai tambah.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...