Menhut Videocall dengan Jokowi, Bahas Proyek Aren untuk Ketahanan Energi


Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mendapatkan panggilan video (video call) dari Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Mereka membahas penanaman aren di lahan seluas 1,2 juta hektare untuk ketahanan energi dan pangan.
Raja Juli mengunggah tangkapan layar panggilan video dengan Jokowi dalam akun pribadinya @rajaantoni, pada Selasa (4/3).
"Tadi beliau video call, kemudian ada teman penasihat utama kementerian saya, Pak Willie Smits, dia seorang konservasionis ilmuwan dari Belanda, dia ahli aren. Nah, kebetulan beliau tadi satu mobil dengan Pak Jokowi, kemudian video call," ujar Raja Juli saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3).
Raja Juli mengatakan Jokowi, yang sudah purnatugas sebagai Presiden RI, beberapa kali melakukan kunjungan ke Kendal, Jawa Tengah. Kabupaten Kendal merupakan salah satu produsen gula aren terbesar.
Jokowi juga mengunjungi Kendal bersama aktivis senior konservasi, Willie Smits, yang merupakan penasihat utama Kementerian Kehutanan. Mereka meninjau hutan aren yang dikelola masyarakat.
Aren untuk Bahan Baku Etanol
Raja Juli mengungkapkan, Presiden RI Prabowo Subianto menyukai gula aren sejak lama. Hal itu lah yang mendasari usulan Raja Juli kepada Presiden Prabowo terkait potensi aren sebagai ketahanan energi dengan mengembangkan tanaman aren menjadi bahan bakar jenis etanol.
Menurut Raja Juli, penanaman aren seluas 1,2 juta hektare akan memproduksi 2,6 juta kilo liter etanol, meskipun menelan biaya produksi hingga Rp 100 triliun. Namun, ia mengklaim produksi etanol bisa perlahan mengurangi impor BBM yang memakan anggaran hingga Rp 396 triliun per tahun.
"Kalau kita tanam hari ini, bisa enam tahun lagi kita sudah enggak impor (BBM) kalau kita pakai menanam aren. Kalau kita tanam aren 1,2 juta hektare saja dengan biaya kurang dari Rp100 triliun, kita sudah punya etanol yang bisa dipakai untuk mengganti impor BBM," katanya.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo sudah menyetujui usulan penanaman aren minimal seluas 1,2 juta hektare tersebut karena sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan dan energi.