Jepara Gandeng Investor Cina Ubah Sampah Jadi Energi
Pemerintah Kabupaten Jepara di Jawa Tengah bekerja sama dengan investor dari Cina untuk mengatasi masalah sampah di wilayah tersebut dengan mengubahnya menjadi energi terbarukan. Kerja sama ini bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan produksi sampah yang pesat.
“Targetnya, kerja sama ini akan dimulai pada tahun 2026, untuk mengurangi jumlah sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang sebelumnya hanya berupa tumpukan sampah,” kata Penjabat (Pj) Bupati Jepara Witiarso Utomo setelah menerima investor pengolahan sampah Zheneng Jinjiang Environment, di kantornya, pada hari Senin (1/9), seperti dikutip Antara.
Ia menjelaskan bahwa melalui teknologi yang ditawarkan oleh investor Tiongkok, sampah residu yang sebelumnya dianggap tidak memiliki nilai ekonomis akan diolah menjadi energi.
Proses tersebut tidak hanya akan mengurangi sampah tetapi juga memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, untuk memperoleh pendapatan tambahan dari pengumpulan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara, Aris Setiawan, menambahkan kehadiran investor akan membawa perubahan signifikan pada sistem pengelolaan sampah di Jepara.
“Selama ini sampah hanya dikumpulkan dan dibuang di TPA tanpa nilai tambah. Dengan mengolahnya menjadi energi terbarukan, kami berharap akan terjadi transformasi menyeluruh,” ujarnya.
Dalam konsep yang diusulkan, sampah bernilai ekonomis seperti plastik dan logam akan tetap dikelola oleh masyarakat untuk menghasilkan manfaat langsung. Sementara itu, sampah residu yang sulit diolah akan dimanfaatkan sebagai bahan baku energi terbarukan, dengan target pemanfaatan 100%.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka peluang baru bagi pemberdayaan masyarakat dan mendukung tujuan Jepara menjadi kabupaten yang ramah lingkungan,” katanya.
Rekam Jejak Zheneng Jinjiang
Menurut penelusuran Katadata.co.id di situs perusahaan, Zheneng Jinjiang Environment Holding Company Limited adalah pelopor dan operator pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy atau WTE) terkemuka di industri WTE di Tiongkok. Pada tahun 1998, Zheneng mendirikan fasilitas WTE pertama di Cina yang menggunakan teknologi differential-density circulating fluidised bed. Perusahaan ini juga merupakan operator WTE pertama di Tiongkok yang mengembangkan dan mengindustrialisasikan teknologi ini.
Perusahaan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Singapura pada 3 Agustus 2016, dengan nama China Jinjiang Environment Holding Company Limited. Pada 21 Agustus 2019, Zhejiang Provincial Energy Group Co., Ltd (Zheneng Group) menjadi pemegang saham pengendali terbesar perusahaan.
Sejak 25 November 2019, perusahaan mengubah namanya menjadi Zheneng Jinjiang Environment Holding Company Limited. Saat ini Zheneng Jinjiang adalah platform utama untuk pengembangan ekonomi sirkular Zheneng Group.
