Bisnis Energi Bersih Kopdes Merah Putih Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Rakyat
Keterlibatan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 100 Gigawatt Pembangkit Listrik Tenaga Surya dinilai mampu menguatkan basis ekonomi masyarakat, sekaligus menghadapi tantangan iklim di Indonesia.
“PLTS dapat menjadi sumber pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, sekaligus pendapatan koperasi melalui penjualan energi terjangkau,” kata Elviandi RS, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Produksi Kementerian Koperasi, dalam diskusi publik Rumah Energi di Jakarta, pada Kamis (25/9).
Dalam diskusi publik bertajuk “Pendekatan Koperasi Hijau dan Peluang Koperasi Desa Merah Putih dalam Proyek Strategis Nasional 100 GW PLTS” tersebut, Elviandi menilai PLTS yang dikelola KDMP akan memberi dampak ekonomi dan sosial yang besar.
Dampak dirasakan dari perluasan akses listrik untuk mendukung produktivitas masyarakat, mendukung rantai pasok energi bersih, mempercepat transisi energi, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, dengan terlibat dalam program ini, Kopdes bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi inklusif dan tangguh iklim.
Hal-hal tersebut dinilai mampu menciptakan lapangan kerja baru di bidang energi terbarukan, sekaligus memotong kemiskinan energi.
Kepala Balai Besar Survei dan Penguatan Ketenagalistrikan EBTKE Kementerian ESDM, Harris, menambahkan keberadaan PLTS dapat membantu Koperasi Desa Merah Putih yang saat ini belum teraliri listrik.
“Koperasi energi melalui PLTS akan mendukung kegiatan produktif, seperti desa nelayan yang ada tantangan terhadap cold storage, bisa dikolaborasikan dengan PLTS,” kata Harris, dalam kesempatan yang sama. Ia mencontohkan, fasilitas seperti pompa untuk aktivitas pertanian juga bisa disuplai energinya oleh PLTS.
Perlu Skema Pengembangan dan Model Bisnis
Direktur Eksekutif Rumah Energi Sumanda Tondang mengatakan, perlu ada skema pengembangan dan model bisnis baru bagi koperasi di sektor energi.
“Agar pengelolaannya mampu mendorong ekosistem ekonomi, sosial, dan lingkungan di desa, serta memperluas distribusi listrik ke masyarakat,” ujar Sumanda.
Ia menyebut keterlibatan generasi muda adalah hal penting, agar terjadi regenerasi dan pembaruan dalam lembaga koperasi. Keterlibatan ini juga akan membantu terciptanya peluang kerja ramah lingkungan (green jobs). Dengan demikian, regenerasi kepengurusan koperasi dapat berjalan seiring tumbuhnya ekosistem energi bersih di desa.
