Transformasi Dubai, dari Produsen Energi Fosil ke Energi Terbarukan
Dubai memulai transformasi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan memperbesar porsi energi terbarukan. Pembaruan terbaru di Dubai mencakup pembangunan empat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baru dengan total kapasitas pembangkitan daya sebesar 1,2 megawatt pada kapasitas puncak.
Emicool, sebuah perusahaan pendingin distrik besar yang beroperasi bersama dengan Dubai Investments dan Actis, bermitra dengan sebuah perusahaan bernama Yellow Door Energy untuk memasang total empat pembangkit listrik tenaga surya di beberapa lokasi. Stasiun pembangkit listrik tersebut terdiri dari lebih dari 1.860 panel surya yang dipasang di atap, tempat parkir, tangki penyimpanan energi termal, serta fasad vertikal yang dirancang dengan fokus pada peningkatan efisiensi energi.
Menurut laporan eldiario24.com, teknologi cerdas ini menghasilkan 1,5 juta kWh energi bersih setiap tahun dan mengurangi 600 ton emisi karbon setiap tahun.
Konsep sewa memungkinkan Yellow Door Energy untuk membiayai, mengembangkan, dan mengelola sistem energi surya ini sepanjang masa pakainya. Ini berarti Emicool dapat memanfaatkan lebih banyak energi terbarukan tanpa memerlukan investasi besar.
Pendekatan ini menghilangkan hambatan investasi apa pun yang akan menghalangi perusahaan-perusahaan tersebut untuk memanfaatkan energi surya. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Yellow Door Energy. Mereka telah berhasil menghasilkan lebih dari satu miliar kilowatt jam energi bersih.
Lokasi Strategis Memaksimalkan Potensi Energi Surya
Panel surya ditempatkan dengan cermat di Dubai Investments Park 2, Motor City, dan Expo City Dubai untuk menunjukkan integrasi yang sukses antara energi terbarukan dengan infrastruktur perkotaan yang ada. Instalasi fasad vertikal merupakan konsep revolusioner dalam penggunaan panel surya dan belum pernah dicoba sebelumnya untuk lingkungan perkotaan yang padat, di mana ruang yang tersedia mungkin menjadi kendala.
Proyek energi terbarukan Dubai selaras langsung dengan Strategi Energi Bersih Dubai dan inisiatif Net Zero 2050 Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjadikan Dubai sebagai tujuan utama pembangunan berkelanjutan di kawasan ini.
Adib Moubadder, CEO Emicool, menekankan proyek ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutan Emicool serta visi lingkungan negara ini. Proyek khusus ini dengan jelas menunjukkan energi terbarukan dapat diintegrasikan secara mulus dengan infrastruktur pendingin distrik untuk menurunkan biaya operasional dengan peningkatan maksimal dalam pencapaian keberlanjutan.
Jeremy Crane, CEO Grup Yellow Door Energy, menyoroti solusi fasad vertikal ini sebagai salah satu inovasi yang melambangkan tekad perusahaan untuk terus menantang batas-batas penggunaan energi surya di lingkungan perkotaan. Inovasi ini membawa gelombang peluang baru untuk menggunakan energi terbarukan di lingkungan perkotaan, di mana ruang mungkin menjadi faktor pembatas untuk mendirikan panel surya konvensional.
Kemitraan Emicool dan Yellow Door Energy menjadi model bagi perusahaan lain yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada energi fosil dan sebagai gantinya mengakses energi terbarukan. Konsep penyewaan sumber energi terbarukan ini menghilangkan hambatan adopsi sekaligus menawarkan keuntungan di masa depan.
Karena itu, model ini memberi perusahaan lain di wilayah perkotaan kesempatan untuk mengakses bentuk energi yang lebih bersih tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Penekanan proyek pada integrasi perkotaan memberikan cetak biru bagi kota-kota lain yang berupaya menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. Fakta bahwa Dubai telah berhasil mengubah ekonominya dari yang hanya bergantung pada minyak menjadi salah satu pemimpin dalam energi terbarukan menunjukkan pendekatan kolaboratif dan penggunaan teknologi yang inovatif mampu menghasilkan keajaiban.
