Penetapan Target Nol Emisi Karbon Indonesia Tunggu Restu Jokowi

Image title
21 April 2021, 14:59
target nol emisi karbon, jokowi,
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi.

Dalam pembangunan rendah karbon, Bappenas tidak hanya berbicara mengenai upaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Namun juga berupaya memperkenalkan satu indikator baru yakni intensitas emisi.

"Kami dorong semua elemen masyarakat biar bergerak. Terutama dalam renewable energy. Harapannya tentunya saling mengisi. Gak mungkin pemerintah bekerja sendiri," kata dia.

Direktur Program Madani Berkelanjutan Nadia Hadad menilai upaya menangani perubahan iklim saat ini cukup mendesak. Oleh sebab itu perlu dukungan pemerintah untuk berjibaku menurunkan emisi gas rumah kaca.

Menurut dia akan sangat bagus sekali jika komitmen pemerintah dalam menentukan nol emisi karbon dapat ditetapkan di tahun 2045 atau 2050. "Kalau kita di sektor lahan sangat akan bisa menentukan pencapaian net zero emissions sebelum 2070," ujarnya.

Mantan Menteri sekaligus Ekonom Senior Emil Salim sebelumnya mengusulkan adanya kebijakan yang mendorong negative zero emissions atau emisi karbon negatif. Pasalnya, dunia saat ini telah menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 51 miliar ton pada 2021.

"Pengaruhnya jelas pada perubahan iklim bumi, karena gas rumah kaca mengakibatkan timbulnya gejala bahwa bumi semakin panas," kata dia.

Oleh karena itu, strategi untuk nol emisi karbon tidaklah cukup untuk menangkal perubahan iklim yang sudah terjadi. Pemerintah perlu target ambisius guna mengurangi dampak ledakan dari emisi gas rumah kaca ini. "Itu strategi besar yang harus dikejar jika kita ingin menyelamatkan bumi," katanya.

Apalagi suhu atmosfer bumi rata-rata terus mengalami kenaikan. Sementara, emisi gas rumah kaca akan terus menumpuk, tak serta merta hilang begitu saja.

Jika kondisi ini terus terjadi, diproyeksikan pada 2100 suhu bumi dapat naik antara empat hingga delapan derajat celcius. "Lingkungan babak belur dan manusia tidak punya kemampuan untuk mensubstitusi alam maka terjadilah kiamat," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...