Tak Ada Janji Akhiri Deforestasi di 2030 di KTT COP26, Cuma Mengurangi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
4 November 2021, 18:55
COP26, KTT, deforestasi
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/hp.
Panorama tutupan hutan Gunung Kerinci (3805 mdpl) yang sebagian kawasannya telah beralih fungsi menjadi perkebunan terlihat dari Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Sabtu (1/8/2020). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengatakan Indonesia terus mengupayakan percepatan pemulihan hutan dan lahan di tanah air agar deforestasi tidak melebihi laju rehabilitasi pada 2030.

Apalagi yang diungkapkan Presiden Jokowi tentang upaya dan pengelolaan hutan Indonesia diapresiasi banyak negara karena memberikan hasil konkret.

Indonesia sudah menetapkan target penurunan emisi 41% pada 2030.

Mahendra menyebut, Indonesia telah mencapai kemajuan terbesar dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan deforestasi.

 Indonesia sudah berhasil mengelola hutan, sementara dibelahan dunia lainnya termasuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Eropa dilanda karhutla yang terbesar selama ini.

"Jadi ada fakta yang kontras," kata Mantan Wakil  Keuangan tersebut.

Sebelumnya, pernyataan Goldsmith melalui twitter pribadinya memantik polemik.

Dalam twitternya pada 2 November lalu, dan kemudian juga banyak dikutip media, Goldsmith menyinggung seakan-akan ada COP26 Forest Agreement tanggal 2 November itu, yang sebenarnya tidak ada sama sekali.

Sehingga, pernyataan Goldsmith yang dijadikan pegangan dan dikutip banyak media juga salah.

 Menyusul pernyataan Goldsmith, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan pembangunan yang berlangsung  tak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau menghentikan deforestasi.

Siti mengatakan menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat Undang-Undang Dasar 1945.

“Melawan mandat UUD 1945 untuk values and goals establishment, membangun sasaran nasional untuk kesejahteraan rakyat,” kata Siti dalam akun Facebooknya seperti ditulis pada Kamis (4/11).

Siti juga menolak penggunaan deforestasi yang tak sesuai dengan kondisi Indonesia. Dia mencontohkan, di Eropa, satu batang pohon yang ditebang bisa masuk dalam kategori ini.

 “Pada konteks ini jangan bicara sumir dan harus lebih detail, bila perlu harus sangat rinci,” katanya.


Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...