Otorita IKN Bidik Investasi Teknologi Prancis untuk Bangun Kota Hijau

Nadya Zahira
5 Oktober 2023, 14:23
Pekerja merawat bibit tanaman di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023). Persemaian Mentawir merupakan tempat pembibitan 38 jenis bibit tanaman yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menghijaukan Ibu Kota Nusantara (I
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Pekerja merawat bibit tanaman di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023). Persemaian Mentawir merupakan tempat pembibitan 38 jenis bibit tanaman yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menghijaukan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN membidik investasi sektor teknologi dari Prancis untuk mengembangkan kota hijau atau berkelanjutan. Ibu Kota Nusantara atau IKN akan menjadi salah ibu kota pertama di dunia yang memiliki komitmen pengurangan emisi lokal.

Untuk merealisasikan target tersebut, Kepala OIKN Bambang Susantono melakukan pertemuan dengan penasehat senior Program Kota Berkelanjutan Kementerian Luar Negeri Prancis, Gerard Wolff. Gerard juga merupakan Ketua Percepatan Kota Berkelanjutan MEDEF (organisasi kamar dagang dan industri Perancis).

Bambang mengatakan, Prancis merupakan negara yang potensial menjadi investor asing Indonesia dalam pembangunan IKN. Untuk itu, Indonesia mengajak Prancis untuk melakukan pertemuan secara langsung agar bisa memperkuat kerja sama investasi yang ada. 

"Pihak Otorita IKN ingin mencari peluang investasi dan kerja sama dengan calon investor di Prancis. Beberapa perusahaan yang kami temui adalah hasil follow up dengan berbagai pihak," kata Bambang  di acara Business Forum Indonesia - France 2023 di Paris, Rabu (4/10) waktu setempat.

Adapun pertemuan tersebut berlandaskan kepada kerja sama investasi yang mengacu terhadap lima karakteristik dasar pembangunan IKN seperti hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan berkelanjutan. Selain itu, kerjasama investasi di bidang teknologi juga menjadi fokus kerja sama di dalam pertemuan ini. 

“Ada banyak hal yang bisa dijajaki, salah satunya di bidang teknologi,"  ujar Bambang.

Bambang mengatakan, IKN juga diharapkan dapat menjadi kota yang berwawasan budaya sehingga mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional.

IKN Akan Punya LDC

Sebagai informasi, Ibu Kota Nusantara atau IKN ditargetkan menjadi kota nol emisi karbon pada 2030. Badan Otorita IKN akan memasukkan target tersebut dalam komitmen pengurangan emisi lokal (local determined comitment atau LDC) milik IKN.

Sebelumnya, Bambang telah berniat untuk meluncurkan LDC tersebut di Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini. Bambang menjelaskan, isi LDC tersebut adalah peta jalan dan cetak biru IKN terkait target-target pengurangan emisi dalam melawan perubahan iklim.

"Kami akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan salah satu Ibu Kota pertama di dunia yang meluncurkan LDC, karena enggak gampang punya komitmen terkait perubahan iklim," kata Bambang dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum (SAFE) 2023, Selasa (26/9).

Menurut Bambang, hal itu karena 65% dari kawasan IKN merupakan hutan tropis. Dengan demikian, IKN seharusnya dapat menyedot lebih banyak karbon yang dihasilkan nantinya.

Untuk mencapai target tersebut, Bambang mengatakan, IKN telah memiliki fasilitas pembibitan pohon di dekat IKN. Menurutnya, kapasitas produksi bibit pohon di fasilitas tersebut mencapai 15 juta pohon per tahun.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...