Tesla Prioritaskan Ekspansi ke ASEAN, Akan Bersaing Sengit dengan BYD

Tia Dwitiani Komalasari
13 Maret 2024, 14:35
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Eksekutif Tesla menyatakan ekspansi ke Asia Tenggara adalah sebuah prioritas. Wilayah ini telah menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terpanas dalam beberapa tahun terakhir dan dapat menawarkan Tesla basis pelanggan yang besar pada saat permintaan sedang melambat di Amerika Serikat.

“Asia Tenggara tidak diragukan lagi akan menjadi tempat pertumbuhan utama dalam beberapa tahun mendatang dalam hal penyimpanan baterai dan adopsi kendaraan listrik,” Rohan Patel, eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis di Tesla, mengatakan dalam sebuah postingan di X, dikutip Rabu (13/3).

Patel menanggapi postingan pengguna yang menandai pengiriman pertama mobil Tesla Model Y di Malaysia. Perusahaan juga menjual sedan kompak Model 3 di Tanah Air.

Pemerintah Malaysia telah memberikan izin kepada Tesla untuk menjual mobilnya di negara tersebut tahun lalu. Perusahaan tersebut juga akan membangun jaringan stasiun pengisian daya di sana.

Tesla juga sedang dalam pembicaraan untuk memperluas operasinya di negara lain, termasuk di Thailand, yang merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di Asia Tenggara.

Awal bulan ini, seorang pejabat pemerintah Thailand mengatakan bahwa perusahaan telah mendiskusikan potensi fasilitas produksi setelah melakukan survei di lokasi tersebut pada akhir 2023.

Bersaing dengan BYD

Namun, ambisi Tesla untuk memenangkan pasar Asia Tenggara harus menghadapi persaingan dengan BYD. Merek mobil asal Cina tersebut telah menguasai lebih dari seperempat penjualan mobil listrik di Asia Tenggara.

Berbeda dengan pendekatan langsung ke konsumen yang dilakukan Tesla, BYD bermitra dengan konglomerat lokal besar yang memungkinkan produsen mobil tersebut memperluas jangkauan, menguji preferensi konsumen, dan menavigasi peraturan pemerintah yang rumit di wilayah tersebut.

BYD menjual lebih dari 26% dari seluruh mobil listrik di Asia Tenggara dan berkembang pesat pada kuartal kedua tahun 2023. Sementara Tesla menyumbang sekitar  8% dari seluruh mobil listrik di wilayah tersebut.

Kendaraan listrik menyumbang 6,4% dari seluruh penjualan kendaraan penumpang di wilayah ini pada kuartal tersebut, naik dari 3,8% pada kuartal sebelumnya.

Menurut data EV-Volumes yang dirilis situs CleanTechnica, Tesla Model Y merupakan model mobil listrik terlaris di dunia sepanjang 2023.

Volume penjualan Tesla Model Y pada 2023 mencapai 1,21 juta unit, melesat 57% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...