Luhut Ingin Jadikan ISF sebagai Forum Global Sekelas Davos

Hari Widowati
5 September 2024, 14:23
Luhut, ISF 2024
Katadata/Hari Widowati
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ia ingin menjadikan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) sebagai event tahunan dan forum global sekelas World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Menurutnya, ISF memiliki potensi untuk menjadi forum internasional yang menjadi acuan bagi para pengambil keputusan di dunia.

"Forum ini menjelaskan kepada dunia apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Davos itu dingin-dingin saja, hotelnya bayar mahal. Pernah saya tinggal di hotel tidak ada air panasnya, ya mati lah kita," ujar Luhut dalam konferensi pers ISF 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9).

Luhut mencontohkan salah satu pembicara yang hadir dalam ISF 2024 adalah Jeremy Oppenheim, Founder dan Managing Partner Systemiq. Luhut bertanya kepada Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin berapa biaya untuk mengundang Jeremy Oppenheim.

Namun, Rachmat mengatakan bahwa Oppenheim tidak dibayar. Ia bersedia hadir di ISF 2024 karena mengetahui bahwa forum tersebut merupakan forum yang berkualitas dan berskala internasional. "Padahal si Jeremy itu sekali manggung dibayar berapa, mungkin US$ 10.000. Ini paten forumnya, kita sudah action dengan 400 proyek yang disiapkan," ujarnya.

Pertemuan tahunan ISF bisa diselenggarakan di Bali sehingga pariwisata di Pulau Dewata itu semakin meningkat. Namun, ia juga memberikan catatan agar acara akbar yang mengundang banyak tamu negara itu tidak mengundang wisatawan yang tidak berkualitas. Pemerintah nantinya juga bisa menerapkan membership (keanggotaan) dari acara tersebut. 

Rachmat mengatakan ISF 2024 ini mencatat ada 11.000 peserta dari 53 negara, termasuk para pemimpin perusahaan global dan pegiat lingkungan hidup. "Acara kita makin dikenal dunia internasional, ada banyak sekali event, bukan saja ISF ini tetapi juga side events-nya. Kalau bolak-balik itu sudah seperti di Davos atau COP saja," kata Rachmat.

Pada ISF 2024, pemerintah menargetkan ada beberapa nota kesepakatan (MoU) penting yang akan ditandatangani, salah satunya terkait ekspor listrik ke Singapura.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...