PLN IP Perkuat Pengembangan PLTP di Indonesia

Image title
28 Mei 2025, 16:42
pln, pltp
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.
Pekerja beraktivitas di areal instalasi sumur geothermal atau panas bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (28/10/2024). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong berbagai upaya untuk mengoptimalisasi pemanfaatan tenaga panas bumi bagi kelistrikan dengan mengembangkan proyek PLTP karena ramah lingkungan, terbarukan dan berkelanjutan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) memastikan akan terus mendorong perkembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia untuk mengakselerasi transisi energi nasional. Pemanfaatan panas bumi menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga ketahanan energi dan mengurangi emisi karbon.

“Kami memandang panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi di Indonesia. Dengan kapasitas teknis dan infrastruktur yang kami miliki, serta peran PLN Indonesia Geothermal sebagai key player PLTP di tanah air, kami siap mengoptimalkan potensi yang ada,” ujar Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (28/5).

Dalam lima tahun terakhir, anak usaha PLN IP yaitu PLN Indonesia Geothermal mampu menghasilkan listrik hingga 5,6 gigawatt hour (GWh) atau setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 4.760 ton CO2.

“Pengembangan juga diperluas ke bisnis derivatif serta penggunaan teknologi efisiensi tinggi untuk memastikan keberlanjutan operasi,” ujarnya.

Selain panas bumi, PLN Indonesia Power juga siap mengembangkan berbagai potensi EBT lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta membuka ruang kolaborasi investasi melalui inisiatif Hijaunesia dan Hydronesia.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja merestui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Dimana, dalam RUPTL terbaru mencanangkan pembangunan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 Gigawatt (GW) dalam kurun waktu 2025 hingga 2034.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 76% atau 52,9 GW akan berasal dari energi terbarukan dan storage, menunjukkan arah kebijakan yang kuat menuju pengurangan emisi dan pemanfaatan sumber daya energi bersih.

Khusus untuk panas bumi, pemerintah mengalokasikan kapasitas sebesar 5,2 GW, dengan target pencapaian kapasitas terpasang 0,9 GW hingga tahun 2029.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...