ISF 2025 Sukses Mobilisasi Komitmen Investasi Hijau Rp 278,33 Triliun

Hari Widowati
12 Oktober 2025, 08:34
ISF 2025, investasi hijau
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/sg
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM memberikan sambutan penutup Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia International Sustainability Forum 2025 atau ISF 2025 yang digelar pada 10-11 Oktober 2025 berhasil memobilisasi 18 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding), komitmen investasi, dan letter of intent senilai Rp 278,33 triliun atau US$ 17,4 miliar.

Komitmen investasi ini termasuk kerja sama pembangunan fasilitas Waste to Energy (WtE) di 33 kota dengan nilai Rp 90 triliun. MoU strategis lainnya terkait solusi biopackaging, geotermal, hidrogen hijau, dan dekarbonisasi di sektor maritim.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan, dalam pidato penutupan ISF 2025, di Jakarta International Convention Center, Sabtu (11/10).

ISF yang memasuki penyelenggaraan tahun ketiga ini mengusung tema "Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World."

"Tema tahun ini menunjukkan keinginan Indonesia untuk menjadi regional hub dan berkontribusi terhadap agenda iklim global. Sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo, sustainability bukan lagi pilihan tapi fondasi untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif," ujar Nurul Ichwan.

Ia mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Pemerintah melaksanakan hilirisasi industri yang dikembangkan dari nikel hingga ke komoditas strategis, seperti tembaga, bauksit, hingga rumput laut, yang memiliki nilai ekspor dan daya saing.

Nurul Ichwan juga menyebut Indonesia memegang kunci solusi iklim dunia dengan carbon capture and storage (CCS) dengan potensi penyimpanan karbon tidak kurang dari 577 gigaton. "Ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan bisa menyimpan emisi karbon domestik maupun luar negeri hingga 200 tahun. Hal ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai hub untuk CCS di Asia," kata Nurul Ichwan.

Penyelenggaraan ISF 2025 ini melibatkan tiga pihak, yakni Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kadin Indonesia.

Indonesia Penggerak Kolektif Pembangunan Berkelanjutan

Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, mengatakan ISF 2025 menjadi bukti nyata Indonesia sebagai penggerak kolektif untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

"ISF 2025 menjadi bukti nyata, Indonesia tidak hanya berperan sebagai tuan rumah forum global, tetapi juga sebagai pengggerak aksi kolektif untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kami ingin memastikan, setiap komitmen yang lahir di forum ini bergerak menjadi tindakan nyata," ujar Rachmat.

Ia mengatakan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang konkret sangat penting. Melalui kolaborasi lintas sektor, Indonesia mempercepat pertumbuhan berkelanjutan dan menyatukan para pemimpin serta inovator untuk berinvestasi bagi kehidupan yang lebih baik.

ISF 2025 merupakan platform yang mengubah dialog menjadi komitmen dan visi serta aksi kolektif. Forum ini menarik lebih dari 10.000 partisipan, termasuk 129 pembicara ahli dari dalam dan luar negeri.

Beragam sesi diskusi dan dialog tematik di ISF 2025 membahas isu strategis seperti ketahanan air, produktivitas pertanian, ekonomi biru, nol emisi karbon, iklim dan perdagangan global, pengelolaan sampah, transisi energi baru, serta udara bersih.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...