Definisi Manajemen Risiko, Tanggung Jawab, dan Skill yang Diperlukan
Dokumentasi Proses Manajemen Risiko
Meski sudah ditangani, ada kemungkinan risiko mengalami relapse atau terjadi lagi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat dokumentasi untuk tiap penanganan risiko.
Menginformasikan Risiko pada Stakeholder
Proses manajemen risiko perusahaan idealnya perlu diketahui setiap stakeholder, minimal yang berkaitan langsung dengan risiko. Penginformasian risiko ini bisa dilakukan melalui rapat koordinasi atau penyerahan dokumentasi penanganan risiko pada stakeholder terkait.
Skill dan Kualifikasi yang Harus Dimiliki
Ada beberapa skill dan kualifikasi yang harus dimiliki sebagai orang yang bekerja di bagian manajemen risiko atau menjadi risk manager.
1. Problem Solving
Risk management merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak strategi. Orang yang bekerja di bagian manajemen risiko harus memiliki kemampuan problem solving dengan menganalisis dan merencanakan berbagai kemungkinan.
2. Kemampuan Analisis
Fokus utama pekerjaan ini adalah mencegah risiko yang merugikan perusahaan. Untuk itu orang di bagian manajemen risiko diwajibkan memiliki kemampuan analisis agar dapat menemukan kemungkinan dan segera menemukan langkah terbaik untuk mencegahnya.
3. Mengerti Bisnis dan Numerik
Seseorang harus memahami cara kerja bisnis serta semua faktor internal dan eksternalnya agar dapat mengidentifikasi dan memperkirakan risiko pada suatu perusahaan. Dia harus paham mengenai dasar numerik karena analisis risiko melibatkan banyak angka, seperti biaya, perkiraan risiko, probabilitas, dan sebagainya.
4. Komunikasi dan Diplomasi
Bagian dari manajemen risiko adalah melakukan sosialisasi terhadap risiko dan perencanaan untuk menghadapinya pada jajaran direktur dan juga staf-staf di kantor.
Bagian ini juga harus berdiskusi dengan departemen lain untuk memutuskan rencana terbaik, meyakinkan staf untuk mulai sadar akan ragamnya risiko, berhubungan dengan auditor eksternal, dan meyakinkan atasan. Untuk itu, skill komunikasi dan diplomasi akan sangat dibutuhkan oleh seorang risk management officer.
5. Tahan terhadap Tekanan Kerja
Kemungkinan dan risiko dapat berubah kapan saja tanpa diduga. Bereaksi pada kemungkinan-kemungkinan kejadian yang tak terhitung memerlukan tingkat ketenangan yang tinggi.
6. Memiliki Latar Belakang Kuantitatif
Saat memindai CV kandidat, perusahaan mengutamakan calon manajer risiko yang memiliki latar belakang akademik kuantitatif kuat. Manajemen risiko adalah divisi yang dipenuhi oleh mereka yang memiliki gelar fisika, statistik, atau ilmu komputer.
Jenis Risiko dalam Manajemen Risiko
Ada beberapa jenis risiko paling umum dihadapi bisnis, yaitu:
Risiko Bisnis
Risiko paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Contoh manajemen risiko bisnis misalnya dengan menerapkan K3, pengawasan proses capital budgeting, pelatihan SDM, dan sebagainya.
Risiko Geografis. Risiko geografis adalah risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.
Risiko Politik
Risiko politik yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan, konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.
Risiko Ketidakpastian Ekonomi
Risiko ketidakpastian ekonomi nasional, misalnya terjadinya inflasi, ketidakstabilan nilai mata uang negara, bubble economy, dan masalah ekonomi makro lainnya.
Risiko Persaingan
Risiko persaingan adalah risiko yang ditimbulkan oleh kerasnya kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini misalnya dengan memiliki tim advokasi bisnis dan menyiapkan strategi antisipasi gerakan kompetitor.