Memahami Definisi Laba Bersih dan Cara Menghitungnya
- Biaya operasional
- Bunga atas utang dan pinjaman
- Overhead atau penjualan, beban umum dan administrasi
- Pajak penghasilan
- Penyusutan, yang merupakan alokasi biaya aset tetap, seperti peralatan, selama masa manfaat atau harapan hidupnya.
Rumus Laba Bersih
Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut ini rumus laba bersih dan contohnya:
Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran
atau
Laba Kotor - Beban Biaya = Laba Bersih
Contoh:
Toko A memiliki laba kotor dari penjualan di tahun 2021 sebesar Rp 30.000.000. Laba kotornya belum dikurangi beban biaya lain, seperti: Pajak (Rp 3.000.000), biaya operasional toko (Rp 4.000.000), kredit pinjaman ke bank total setahun (Rp 10.000.000). Jadi laba bersih toko kue Susi selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
Laba Bersih = Rp 30.000.000 - (3.000.000+4.000.000+10.000.000)
Laba Bersih = Rp 13.000.000
Cara Mencari Laba Bersih
Cara mencari laba bersih adalah dengan mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi laba bersih antara lain:
- Naik-turunnya jumlah unit yang dijual dan harga per unit.
- Naik-turunnya harga pokok penjualan, perubahan harga pokok penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dari harga per unit atau harga pokok per unit.
- Naik-turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.
- Naik-turunnya pos penghasilan atau biaya nonoperasional yang dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga, dan perubahan kebijaksanaan dalam penerimaan diskon.
- Naik-turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.