Apa Itu Deposito Berjangka? Ini Manfaat, Ciri-ciri, dan Kekurangannya
Deposito berjangka atau yang sering dikenal dengan nama deposito, adalah salah satu produk perbankan yang menawarkan program simpanan uang dengan bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
Dalam deposito, nasabah bisa menyimpan sejumlah uang dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, mulai dari 1,3,6, 12 sampai 24 bulan. Nasabah bebas menentukan waktu penarikannya sesuai kebutuhan mereka.
Apa itu Deposito Berjangka?
Deposito berjangka adalah produk perbankan yang menawarkan program simpanan uang yang memiliki jangka waktu waktu 1, 3, 6, 12 sampai 24 bulan untuk pengambilan dana. Dalam jangka waktu tersebut, nasabah tidak bisa menarik kembali uang sebelum jatuh tempo yang telah disepakati.
Pada dasarnya, deposito tidak bisa mencairkan dana sebelum jangka waktu jatuh tempo, namun apabila pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo maka bank akan mengenakan denda (penalty rate) yang besarannya tergantung dari kebijakan bank masing-masing.
Sistem perpanjangan deposito berjangka dikenal sebagai automatic roll over (ARO). Artinya, jika terdapat deposito yang jatuh tempo dan deposan tidak menarik depositonya, maka secara otomatis bank akan memperpanjang deposito tersebut dengan jangka waktu yang sama seperti sebelumnya.
Deposito berjangka bisa dibuat atas nama lembaga atau individu. Syarat pembukaannya berbeda berdasarkan kepemilikannya. Bagi Lembaga, mereka harus menyiapkan akta legalitas perusahaan. Sedangkan individu, mereka cukup melampirkan KTP/Paspor, dan KITAS untuk warga negara asing (WNA) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).
Manfaat Deposito Berjangka
Setelah memahami apa itu deposito berjangka, ada beberapa manfaat yang didapatkan oleh nasabah dari produk keuangan ini, yakni sebagai berikut:
1. Instrumen Investasi
Deposito berjangka tidak hanya bermanfaat sebagai tabungan tetapi juga instrumen investasi. Profit yang dihasilkan biasanya lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lain seperti saham atau obligasi.
2. Risiko Rendah
Risiko berinvestasi pada deposito juga lebih rendah dibandingkan investasi lain, bahkan dikategorikan sebagai low-risk investment. Sebagai produk perbankan, risiko deposito lebih rendah karena bank sebagai penyedia telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Suku Bunga Lebih Tinggi
Umumnya suku bunga dalam produk deposito berjangka lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Semakin lama waktu dana deposito disimpan maka suku bunga deposito menjadi lebih besar. Saat jatuh tempo, nasabah akan mendapatkan dana lebih besar dibandingkan saat penyetoran.
4. Insentif
Untuk menarik nasabah, biasanya bank menyediakan berbagai insentif atau bonus. Insentif biasanya diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal tertentu biasanya dalam jumlah besar. Insentif dapat berupa suku bunga lebih tinggi dibandingkan rate umum, hadiah atau cenderamata lain.
Ciri-ciri Deposito Berjangka
Menyimpan uang dalam deposito berjangka memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan produk perbankan lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari deposito berjangka, yaitu:
1. Setoran Minimal
Biasanya setoran minimal untuk membuka rekening deposito berjangka lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Umumnya, setoran minimal deposito berkisar Rp5 juta rupiah, namun setiap bank memiliki kebijakan tersendiri baik untuk individu atau lembaga.
2. Dimanfaatkan Sebagai Jaminan
Terkadang, deposito bisa dijadikan sebagai agunan alternatif untuk pinjaman ke bank. Namun, tidak semua bank menerima deposito berjangka sebagai jaminan. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda memiliki aset lainnya untuk dijadikan jaminan simpanan selain deposito.
3. Suku Bunga Deposito
Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa karena jangka waktu penyimpanan dari bank untuk pemilik deposito lebih besar. Suku bunga deposito telah diatur sesuai kebijakan LPS, jadi tidak boleh melebihi angka yang telah ditetapkan.
4. Produk Perbankan Kena Pajak
Deposito berjangka merupakan produk perbankan kena pajak. Biasanya pajak yang ditetapkan berkisar hingga 20% dan dipotong pada saat penarikan dana. Anda harus mendiskusikan kepada teller bank saat ingin membuka rekening deposito, agar Anda bisa menghitung keuntungan akhir.
5. Bisa Diterbitkan dalam Mata Uang Asing
Deposito berjangka juga bisa diterbitkan dalam mata uang asing. Biasanya deposito berjangka dalam valuta asing (valas) yang kuat seperti US Dollar, Yen Jepang atau DM Jerman yang diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan dilakukan menggunakan kurs devisa umum.
Kekurangan Deposito Berjangka
Walaupun risiko instrumen investasi ini kecil dibandingkan instrumen investasi lain, deposito memiliki beberapa kekurangan yang harus diketahui sebelum nasabah membuat rekening. Berikut kekurangan deposito berjangka, di antaranya:
1. Rentan Terhadap Inflasi
Deposito berjangka rentan terhadap inflasi dan suku bunga yang tidak setara dengan kenaikan inflasi. Deposito dianggap tidak terlalu menguntungkan karena rata-rata bunga yang diberikan lebih kecil dibandingkan kenaikan inflasi.
2. Syarat Awal Besar
Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, tentu syarat minimum tabungan yang ditawarkan terlalu besar dibandingkan tabungan atau instrument investasi lain. Oleh karena itu, apabila Anda berminat membuka tabungan ini, persiapkan dana minimum sesuai ketentuan yang diberikan bank.
3. Likuiditas Rendah
Anda hanya bisa mengambil dana pada waktu yang telah disepakati, jika mengambil dana sebelum jatuh tempo justru akan merugikan karena dana akan dipotong biaya pinalti. Suku bunga deposito akan lebih besar, apabila dana disimpan untuk waktu yang lama.