Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Berbeda dengan Pelit atau Miskin
Tidak Bersandar pada Konstruksi Mayoritas
Frugal living sejatinya sudah lama diterapkan banyak orang, namun dengan istilah lain, yakni berhemat. Secara umum, hidup hemat yang dimaksud berfokus pada tabungan masa depan dan pengeluaran yang memberi nilai nilai tambah untuk hidup.
Hidup frugal, melansir The Money Manual, saling terkait dengan gaya hidup minimalis dan pensiun dini. Ada banyak cara untuk mendekati hidup frugal, namun ada tiga karakteristik yang menciptakan kerangka gaya hidup tersebut.
Pertama, tidak mengikuti tren umum. Terapkan standar pada hidup Anda tanpa melihat hal-hal yang tengah menjadi tren, misal seperti baju bermerek yang dipakai oleh seorang pesohor, atau membeli IPhone keluaran anyar.
Hal-hal tersebut hanya membuat tabungan terkuras dengan sangat cepat. Cukup gunakan telepon genggam lama Anda yang masih berfungsi baik, dan pakai baju yang nyaman sesuai kebutuhan.
Frugal living adalah tentang mengatakan tidak pada ekspektasi masyarakat tentang apa yang tengah menjadi tren atau dianggap keren. Gaya hidup ini meminta kita keluar dari siklus konsumerisme.
Kedua, menggunakan uang secara bijak dan menghitung segala konsekuensi pengeluaran. Misal memilih menabung lebih dulu untuk membeli rumah, alih-alih menggunakan KPR, sebab setelah dihitung, harga rumah KPR lebih mahal.
Ketiga, sadar kebutuhan dan keinginan. Caranya dengan memperhitungkan pengeluaran secara teratur dan menahan diri. Uang harus dialokasikan untuk kebutuhan paling prioritas. Sementara keinginan harus ditahan dan direncanakan. Hidup hemat artinya menahan diri untuk segera membeli “keinginan”.
Anda tetap dapat memperoleh “keinginan” dengan mencari kupon atau promo tertentu saat ingin makan di restoran mewah, menonton bioskop, dan hal-hal tersier lain, atau menggunakan baju bagus bermerek yang bekas pakai.