Mengenal Jenis-jenis Sistem Ekonomi, dari Tradisional hingga Campuran

Destiara Anggita Putri
6 September 2023, 16:01
Jenis-jenis Sistem Ekonomi
Pexels
Ilustrasi, sistem ekonomi.
Contoh Ekonomi Syariah
Jenis-jenis Sistem Ekonomi (Pexels)

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam menjalankan perekonomiannya, sistem ekonomi tradisional menitikberatkan pada kebiasaan dan adat-istiadat. Oleh karena itu, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka waktu pendek.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional

  • Belum ada pembagian kerja,
  • Menggunakan cara barter karena belum mengenal uang sebagai alat pembayaran,
  • Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan,
  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan,
  • Bertumpu pada sektor agraris,
  • Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat,
  • Alat/teknologi produksi bersifat sederhana,
  • Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana,
  • Kekayaan alam menjadi sumber penghidupan utama.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Tujuan sistem ekonomi ini adalah memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari keuntungan sehingga memiliki sifat kekeluargaannya yang sangat erat. 
  • Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi keuntungan salah satu pihak. 
  • Rendahnya tingkat kesenjangan ekonomi karena pendapatan antar individu cukup merata
  • Pemerintah sekadar menjadi pengawas saja dan tidak melakukan monopoli.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Sulit diprediksinya kualitas dan kuantitas produksi sehingga akhirnya dilakukan standarisasi karena mengandalkan hasil alam.
  • Efektivitas Kerja Rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Tidak hanya itu, efektivitas kerja juga memiliki dampak yang cukup besar terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dimana jika efektifitasnya rendah maka dapat diartikan tingkat kesejahteraan masyarakat disana juga rendah, hal ini berlaku sebaliknya.
  • Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan sangat lambat dikarenakan sistem ekonomi tradisional berjalan apa adanya sehingga tidak inovatif dan cenderung tidak berkembang. Hal ini juga turut terjadi karena pola pikir masyarakat di sistem ekonomi tradisional yang umumnya sulit menerima perubahan.

2. Sistem Ekonomi Komando

Pada dasarnya, sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang seluruh kebijaksanaan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah sementara masyarakat hanya menjalankan aturan yang sudah ditentukan.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando

  • Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara sehingga individu hampir tidak punya hak kepemilikan,
  • Tingkat harga dan bunga ditentukan pemerintah,
  • Kebebasan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi sangat terbatas,
  • Regulasi ekonomi diatur dan ditetapkan pemerintah,
  • Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur pemerintah,
  • Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando

  • Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga barang di pasar.
  • Pemerintah dapat mengendalikan berbagai permasalahan ekonomi seperti tingginya pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain sebab ia berperan sebagai pengontrol. Ia juga dapat menjaga kondisi ekonomi lebih stabil karena semua dijalankan berdasarkan desainnya.
  • Tidak terjadi kesenjangan sebab semua masyarakat memiliki kondisi ekonomi yang relatif stabil.
  • Pemerataan pendapatan dapat tercapai dan lebih jarang mengalami krisis ekonomi karena kesenjangan pendapatan, pengangguran, inflasi dapat ditangani dengan lebih baik. Alhasil negara penganut sistem ini jarang mengalami krisis.
  • Mudah dikontrol aktivitas ekonominya tak hanya pada produksi, tapi juga distribusi, dan konsumsi karena pemerintah paham betul tentang arus barang dan jasa.

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

  • Hak individu tidak diakui. Oleh karena itu, meskipun seseorang memiliki kreativitas, hal ini tidak diperbolehkan. Pemerintah memonopoli perekonomian hingga kemudian pihak lain tidak diberikan kesempatan untuk ikut terlibat. Hal ini amat merugikan warga untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
  • Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat. Meskipun pemerataan pendapatan bisa dicapai, tetapi bila ditilik secara global, perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat. Hal ini dikarenakan perekonomian hanya dipegang oleh segelintir orang, maka kemajuan tidak kunjung dicapai.
  • Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Tetapi, bila pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah kemudian berupaya mencari pihak yang kompeten dalam urusan ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Pasar atau Liberal

Sistem ekonomi pasar atau liberal merupakan sistem ekonomi yang menitikberatkan pada kebebasan masyarakat dan menggantungkan kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar. 

Ekonomi Syariah
Jenis-jenis Sistem Ekonomi (Pexels)

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:

  • Sumber daya ekonomi dimiliki dan diatur oleh swasta secara bebas
  • Adanya pembagian kelas atau status dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja/buruh dan pemilik modal,
  • Adanya persaingan usaha yang ketat dalam kegiatan ekonomi,
  • Pemerintah tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam pasar.
  • Pemilik modal berhak memiliki sumber-sumber produksi.

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:

  • Mudah meningkatkan atau menumbuhkan produktivitas terhadap kualitas produk yang akan diproduksi dan dijual.
  • Pengusaha dapat meningkatkan jiwa kreativitasnya dengan cara berinovasi terhadap produk yang diproduksi.
  • Hanya berfokus pada keuntungan diri sendiri atau kelompok saja.
  • Keuntungan menjadi prioritas utama, sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi dalam membangun usaha.

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal:

  • Dapat menciptakan suatu monopoli usaha, sehingga terjadi kesenjangan sosial, seperti kaya dan miskin.
  • Persaingan usaha menjadi tidak sehat atau tidak seimbang.
  • Ketidakstabilan dalam bidang perekonomian sering menjadi tidak stabil.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kegiatan ekonomi pada interaksi antara pemerintah dan swasta. Pelaksanaan sistem ini bertujuan untuk mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah berperan untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan perekonomian. Sementara swasta diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan.

Oleh karena itu, pada sistem ini pemerintah dan swasta memiliki peran yang seimbang.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

  •  Tatanan ekonomi merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar atau liberal dan terpusat,
  • Barang modal dan sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah,
  • Pemerintah dan swasta memiliki peran seimbang dalam perekonomian,
  • Campur tangan pemerintah dilakukan dengan kebijakan ekonomi sehingga terjadi persaingan yang sehat.

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

  • Fluktuasi ekonomi menjadi lebih terjaga dan stabil.
  • Hak perekonomian individu bisa diakui serta didukung oleh pemerintah.
  • Dalam sektor ekonomi, pihak swasta dan pemerintah dapat dibedakan secara jelas.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

  • Jika pihak swasta lebih mendominasi, maka bisa memunculkan terjadinya suatu monopoli.
  • Apabila pihak pemerintah yang lebih mendominasi, maka bisa menyebabkan terjadinya etatisme.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...