5 Jenis-jenis Startup Berbagai Bidang dan Karakteristiknya
4. Startup Kesehatan
Startup kesehatan kembali marak ketika pandemi COVID-19 melanda. Pasalnya, kala itu mobilitas semua orang terbatas karena kebijakan pemerintah seperti social distancing dan work from home. Terlebih klinik dan rumah sakit cenderung berfokus pada penanganan virus corona yang rentan mewabah.
Maka dari itu, startup kesehatan berupa aplikasi dan website bisa jadi solusi. Alih-alih konsultasi dan membeli obat di luar, kita dapat melakukannya secara digital di rumah.
Contohnya adalah Halodoc, Klikdokter, dan Alodokter yang menyediakan layanan kurang lebih sama. Pihaknya menyediakan berbagai opsi dokter untuk berkonsultasi. Demikian juga dengan tenaga kesehatan yang mampu menyarankan obat dan penanganan.
5. Startup e-Commerce
Jenis startup berikutnya adalah di bidang e-commerce. Umumnya perusahaan menyediakan website dan aplikasi untuk diakses.
Beberapa startup secara langsung menjual barang yang didistribusikan produsen pertama. Selain itu juga ada aplikasi yang menjadi wadah penjual untuk mempromosikan barang.
Beberapa yang populer di Indonesia adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Zalora. Meski tak semua berasal dari Indonesia, perusahaan tersebut memiliki kantor yang khusus beroperasi di negara ini.
Karakteristik Startup
Berikut karakteristik startup menurut Marikxon (2018):
- Pegawai umumnya kurang dari 20 orang.
- Umur perusahaan kurang dari tiga tahun.
- Umumnya bergerak di bidang teknologi.
- Pendapatan bersih kurang dari US$ 100.000 per tahun.
- Umumnya berada di dalam berkembang.
- Beroperasi menggunakan website atau lama situs.
- Produk yang dipromosikan berbentuk aplikasi digital.
3 Jenis Pendanaan Startup
Agar startup bisa beroperasi, perusahaan rintisan ini biasa mencari suntikan dana dengan berbagai cara. Berikut penjelasannya:
1. Bootstrapping
Pendanaan startup yang pertama yaitu dengan bootstrapping atau dari pendiri bisnis perusahaan itu sendiri. Pada awal didirikan, startup mendapatkan suntikan dana dari pemiliknya hingga nanti berkembang dan dirasa berpotensi untuk investor menginvestasikan uangnya.
2. Seed Funding
Seed funding merupakan pendanaan startup dari himpunan dana para investor. Sederhananya cara ini juga dikenal dengan nama penggalangan dana. Tujuannya yaitu mengembangkan startup dari segi bisnis hingga bisa melakukan riset pasar, membangun tim, dan maju ke langkah yang lebih matang.
3. Seri-A, B, … Funding
Pendanaan startup ini merupakan tingkat lanjut dari seed funding. Biasanya disebut dengan Seri-A, B, C, D, dan seterusnya. Perusahaan dapat menampung dana dari venture capital atau badan usaha yang menyediakan modal pembiayaan untuk perusahaan lain.
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis startup dari masing-masing bidangnya. Dapat disimpulkan bahwa startup merupakan aplikasi yang dimulai dari skala kecil dengan berbagai metode pendanaan hingga berkembang dengan basis digital yang dapat memudahkan kehidupan manusia.