Pendapatan Bersih adalah Selisih Laba dan Biaya, Ini Penjelasanya
Pengeluaran = Rp 6.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 20.000.000
Sekarang, Wyatt dapat menghitung pendapatan bersihnya dengan mengambil pendapatan kotornya, dan mengurangi biaya:
Laba bersih = Rp 40.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 20.000.000
Laba bersih Wyatt untuk kuartal ini adalah Rp 20.000.000
2. Disebuah rumah mampu memproduksi kerajinan sebanyak 10 unit dengan Harga per unit Rp 200.000 dan Beban Usaha atau Biaya pembuatan kerajinan tersebut Rp 10.000. Berapakah Laba Bersihnya?
Jawaban:
Harga per unit Rp 200.000
Kuantitas 10
Beban Produksi Rp 10.000
Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Produksi
Laba Bersih = (Kuantitas x Prize) - (Kuantitas x Beban Produksi)
Laba Bersih = (10 x Rp 200.00 ) - (10 x Rp 10.000)
Laba Bersih = Rp 2.000.000 - Rp 100.000
Laba Bersih = Rp 1.900.000
Jadi, laba bersihnya adalah Rp 1.900.000.
Jenis-jenis Pendapatan
1. Pendapatan kotor, selisih antara penjualan bersih dan harga pokok penjualan.
2. Pendapatan bersih operasi perusahaan dihitung dari laba kotor yang dikurangi dengan biaya penjualan, administrasi, dan umum.
3. Pendapatan bersih sebelum dipotong pajak, dihitung dari pendapatan perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan.
4. Pendapatan bersih sesudah dipotong pajak, laba ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi yang kemudian dikurangi dengan pajak perseroan.
Karakteristik Pendapatan
Menurut Belkaoui pada buku Teori Akuntansi (2006), berikut beberapa karakteristik pendapatan:
a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang diadakan oleh perusahaan (terutama pendapatan yang berasal dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai penjualan tersebut).
b. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
d. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk biaya historis.
e. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Demikian penjelasan tentang pendapatan bersih lengkap dengan cara menghitungnya. Patut diketahui bahwa pendapatan bersih terbagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya yaitu operasi perusahaan, sebelum dipotong pajak, dan sesudah potongan pajak.