Dampak Industri Fast Fashion Terhadap Berbagai Aspek Kehidupan

Annisa Fianni Sisma
21 Desember 2023, 12:21
Dampak Industri Fast Fashion
Pexels
Ilustrasi, industri fast fashion.

Fast fashion menjadi istilah yang kerap disebut dalam industri mode. Istilah ini berkaitan erat dengan proses produksi pakaian cepat dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.

Pemahaman terkait fast fashion perlu disebarkan agar masyarakat memahami konsep tersebut. Sebab, dampak yang diciptakan oleh konsep ini berlangsung lama dan meluas.

Berkenaan dengan itu, menarik mengetahui dampak industri tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Simak dampak-dampaknya sebagai berikut.

Dampak Industri Fast Fashion dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Dampak Industri Fast Fashion
Dampak Industri Fast Fashion (Pexels)

Industri fast fashion berdampak mulai dari terhadap gaya hidup hingga hak asasi manusia. Hak asasi tersebut yakni lingkungan dan pekerjaan. Berikut ini penjelasan detail terkait dampak industri fast fashion.

1. Pewarna Tekstil yang Berbahaya untuk Lingkungan

Penggunaan pewarna tekstil murah dan berbahaya dapat menyebabkan pencemaran air. Pencemaran air ini berpotensi membahayakan kesehatan manusia karena zat-zat beracun yang terkandung.

Air yang tercemar dan meluas akan menyebabkan sulitnya masyarakat memperoleh air bersih. Akibatnya, masyarakat pun dekat dan rentan terpapar polutan tersebut.

2. Penggunaan Polyester yang Mencemari Air dan Tanah

Polyester, bahan baku utama dalam industri fast fashion, berasal dari fosil dan menyebabkan pelepasan serat mikro saat dicuci. Polyester meningkatkan jumlah sampah plastik.

Sampah plastik yang tersebar di tanah, menyebabkan pencemaran tanah. Sampah plastik yang tersebar di air dapat menyebabkan pencemaran air. Artinya, manusia akan semakin mudah terpapar dengan sampah plastik jika konsep fast fashion berlangsung terus menerus.

Dampak Industri Fast Fashion
Dampak Industri Fast Fashion (Pexels)

3. Gaya Hidup Konsumtif Masyarakat yang Sulit Diatasi

Dampak industri fast fashion juga terlihat pada konsumennya sendiri. Sebab, konsumen cenderung mendorong budaya "membuang" produk yang telah dimilikinya.

Pembuangan tersebut disebabkan oleh beragam faktor. Contohnya seperti tren yang sudah berubah, pakaian sudah rusak karena bahan bakunya poliester, dan selera secara umum.

Fast fashion membuat masyarakat meyakini bahwa kita harus terus-menerus berbelanja lebih banyak agar tetap up-to-date dengan tren terkini. Selain itu, fast fashion juga menciptakan persepsi kebutuhan yang tak pernah berakhir dan ketidakpuasan yang terus-menerus.

Sebagai contoh, pada musim panas, industri fast fashion akan segera menghasilkan pakaian sesuai dengan musim tersebut. Kemudian, industri fashion dengan cepat beralih untuk memproduksi pakaian musim dingin saat waktu itu tiba.

Hal ini akan menjadi kebiasaan masyarakat luas khususnya para pihak yang cenderung ingin selalu gaya baru. Fenomena ini tidak hanya menciptakan masyarakat yang konsumtif, tetapi juga perenggutan hak asasi manusia secara umum mulai dari lingkungan, pekerja, dan bahkan hak kekayaan intelektual para desainer.

4. Penurunan Populasi Hewan karena Terpapar Polusi dan Menjadi Bahan Baku Industri

Hewan juga terpengaruh oleh dampak fast fashion. Di lingkungan alam, zat pewarna beracun dan serat mikro yang dilepaskan ke dalam saluran air kemudian tertelan oleh makhluk hidup di darat dan laut melalui rantai makanan.

Selain mengganggu dan mengkontaminasi hewan, hewan tersebut juga menjadi bahan baku produk fashion. Penggunaan produk turunan hewan, seperti kulit, bulu, dan bahkan wol, dalam industri fashion dapat mengancam kesejahteraan hewan jika berlangsung terus menerus.

Dampak Industri Fast Fashion
Dampak Industri Fast Fashion (Pexels)

5. Perenggutan Hak Asasi Manusia atas Pekerjaan yang Layak

Dampak industri fast fashion berikutnya adalah perenggutan hak asasi manusia khususnya hak memiliki pekerjaan yang layak. Pekerja yang sering dipekerjakan oleh industri fast fashion adalah wanita dengan tingkat pendidikan rendah, usia muda, dan seringkali merupakan imigran bukan penduduk asli.

Para pekerja ini terkadang diwajibkan bekerja hingga 14 jam sehari dengan upah rendah, tanpa jaminan asuransi jiwa atau perlindungan keselamatan kerja, dan sering kali bekerja dalam kondisi berbahaya untuk menghasilkan produk fast fashion. Tidak hanya bekerja dengan waktu yang lama dan tanpa perlindungan, para pekerja tersebut juga tak jarang merupakan pekerja di bawah usia.

Itulah penjelasan mengenai dampak industri fast fashion terhadap lingkungan. Selanjutnya dapat diketahui hal ini menciptakan dampak yang berkepanjangan dan luas.

Solusi yang dapat disajikan yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta mengurangi gaya hidup konsumtifnya. Masyarakat harus berhenti dan mulai membeli dengan bijak agar konsep ini tidak terus berlangsung.

Jika masyarakat mampu mengendalikan pembeliannya terhadap produk fast fashion, maka masyarakat secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan. Selain itu, masyarakat juga telah peduli terhadap perlindungan hukum terhadap para pekerja di industri tersebut.

 

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...