Kampanye Sustainable Fashion Meriahkan SPOTLIGHT Indonesia 2023

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
24 November 2023, 13:56
"Kolaboraksi" menjadi kata kunci kampanye sustainable fashion pada gelaran SPOTLIGHT Indonesia 2023.
IFC

Fast fashion adalah praktik memproduksi pakaian murah dalam jumlah besar untuk mengikuti tren. Pendekatan ini menghasilkan pakaian berkualitas kurang baik dan tidak dirancang untuk berdaya tahan lama. Hal ini menyebabkan pergantian dan kebutuhan akan barang baru menjadi lebih tinggi.

Produksi tekstil dan pakaian membutuhkan air, energi, dan bahan kimia dalam jumlah besar. Pembuangan produksinya berkontribusi besar terhadap polusi dan limbah. Industri fesyen pun menjadi salah satu pencemar lingkungan terbesar di dunia.

Selain degradasi ekologi, fast fashion juga berkontribusi pada degradasi sosial yang signifikan. Pemangkasan biaya produksi di negara-negara berkembang telah menyebabkan kondisi kerja yang buruk dan eksploitasi pekerja.

Banyak perusahaan fast fashion dikritik karena tidak memberikan upah layak bagi pekerjanya. Mereka juga gagal menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Beberapa masalah global di antaranya adalah material murah yang limbahnya tidak mudah terurai, sistem produksi yang tidak etis, dan pola hidup konsumtif masyarakat dunia yang sengaja diciptakan oleh industri fast fashion.

Namun, pada saat yang sama, hal ini dapat menjadi peluang bagi desainer. Upaya mencari solusi ini yang menjadi dasar pergelaran SPOTLIGHT Indonesia 2023. Acara yang diselenggarakan Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini mengampanyekan gerakan sustainable fashion. Tahun ini merupakan kali ke-2 pelaksanaan SPOTLIGHT Indonesia.

Acara yang digelar di Pos Bloc Jakarta pada 16─18 November 2023 ini menghadirkan karya dari 100 desainer, jenama, maupun siswa sekolah mode. Seluruh partisipan menerapkan prinsip sustainable fashion, termasuk menggunakan sumber daya lokal seperti wastra, budaya, dan kerajinan.

SPOTLIGHT Indonesia 2023 memperkuat kolaborasi dengan banyak pihak untuk mengampanyekan ekosistem fesyen yang berkelanjutan. Contohnya, “kolaboraksi” IFC, Lois Jeans, dan Anindhaloka yang meluncurkan Indonesia Sustainable Fashion Movement (ISFM).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...