Potensi Ekonomi Biru dan Cara Mengatasi Hambatan Pengembangannya

Image title
16 Februari 2024, 07:45
Ekonomi Biru
Freepik
Ekonomi Biru
Button AI Summarize

Ekonomi biru, atau sering disebut sebagai ekonomi laut, merujuk pada aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dari samudra dan laut. Menurut definisi Bank Dunia, ekonomi biru adalah praktik penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menghasilkan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Kegiatan yang termasuk dalam cakupan konsep ekonomi kelautan ini, meliputi berbagai sektor seperti transportasi maritim, industri perikanan dan budidaya perairan, pariwisata di pesisir, pengembangan energi terbarukan, dan desalinasi air laut.

Kegiatan terkait ekonomi biru, juga mencakup instalasi infrastruktur kabel bawah laut, eksploitasi sumber daya dasar laut dan penambangan di perairan dalam, pemanfaatan sumber daya genetik laut, serta penelitian bioteknologi yang berbasis di laut.

Konsep ini mewakili perubahan paradigma menuju pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan, menekankan kegiatan ekonomi yang mengutamakan konservasi, inovasi, dan pembangunan inklusif.

Potensi Ekonomi Biru

Apa Itu ZEE
Ekonomi Biru (Pexels)

Dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan memanfaatkan potensi ekosistem laut, konsep ekonomi ini berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kesehatan dan ketahanan lautan kita.

Aspek-aspek utama ekonomi biru seperti pengelolaan sumber daya, inovasi teknologi, keterlibatan masyarakat, dan kolaborasi global berada di garis depan pendekatan transformatif terhadap tata kelola kelautan dan pembangunan ekonomi.

Potensi ekonomi biru sendiri sangat luas dan beragam, yang menawarkan peluang bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan sosial.

Karena lautan mencakup lebih dari 70% permukaan bumi, sumber daya yang belum dimanfaatkan memegang peranan penting dalam mengatasi tantangan global yang mendesak seperti ketahanan pangan, permintaan energi, mitigasi perubahan iklim, dan pengentasan kemiskinan.

Dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya dan ekosistem kelautan, ekonomi biru berpotensi membuka jalan baru bagi inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan kesejahteraan. Beberapa potensi dari konsep ekonomi ini, antara lain:

1. Mendorong Diversifikasi dan Ketahanan Ekonomi

Salah satu aspek penting dari Ekonomi Biru terletak pada kemampuannya untuk mendorong diversifikasi dan ketahanan ekonomi. Sektor tradisional seperti perikanan dan perkapalan dilengkapi dengan industri baru seperti energi terbarukan kelautan, budidaya perikanan, bioteknologi, dan pariwisata.

Sektor-sektor ini tidak hanya menawarkan peluang untuk menghasilkan pendapatan, tetapi juga mempromosikan produk dan layanan yang bernilai tambah, mendorong kewirausahaan dan investasi di masyarakat pesisir.

2. Mengatasi Tantangan Ketahanan Pangan Global

Selain itu, ekonomi biru juga mempunyai potensi untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan global. Dengan lebih dari 3 miliar orang bergantung pada makanan laut sebagai sumber protein utama, pengelolaan perikanan dan budi daya perairan yang berkelanjutan menawarkan peluang untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat sekaligus mengurangi tekanan pada stok ikan liar.

Selain itu, kemajuan dalam bioteknologi kelautan memungkinkan pengembangan sumber makanan dan obat-obatan baru, sehingga semakin memperluas cakupan industri berbasis konsep ekonomi ini.

Apa Itu ZEE
Ekonomi Biru (Pexels)

3. Pengelolaan dan Konservasi Berbasis Ekosistem

Dari perspektif lingkungan hidup, ekonomi biru menawarkan jalan menuju pengelolaan dan konservasi berbasis ekosistem. Dengan menerapkan praktik berkelanjutan seperti perencanaan tata ruang laut, restorasi ekosistem, dan pengelolaan wilayah pesisir terpadu, kita dapat menjaga keanekaragaman hayati laut, meningkatkan ketahanan ekosistem, dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Selain itu, investasi pada energi terbarukan kelautan, seperti tenaga angin dan gelombang lepas pantai, menghadirkan alternatif pengganti bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

4. Pembangunan Sosial dan Kesetaraan

Potensi ekonomi biru tak hanya mencakup bidang ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mencakup pembangunan sosial dan kesetaraan. Dengan memberdayakan masyarakat pesisir, masyarakat adat, dan nelayan skala kecil melalui struktur tata kelola yang inklusif, inisiatif peningkatan kapasitas, dan pengaturan pembagian manfaat yang adil, konsep ekonomi ini dapat mendorong kohesi sosial, pelestarian budaya, dan pengentasan kemiskinan.

Selain itu, investasi di bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan dapat meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan penghidupan, khususnya di wilayah pesisir yang sedang berkembang.

Singkatnya, potensi ekonomi biru sangat besar, menawarkan pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya kelautan demi kepentingan generasi sekarang dan masa depan.

Dengan menerapkan inovasi, kolaborasi, dan pengelolaan yang bertanggung jawab, kita dapat memanfaatkan seluruh potensi laut untuk mendorong kemakmuran ekonomi, melindungi lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial dalam skala global.

Tantangan Pengembangan Ekonomi Biru

Meskipun ekonomi biru mempunyai potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terdapat beberapa hambatan yang mungkin menghambat perkembangannya. Beberapa hambatan tersebut, antara lain:

1.  Kurangnya Kapasitas Kelembagaan

Banyak negara tidak memiliki kapasitas kelembagaan dan kerangka tata kelola yang diperlukan untuk mengelola dan mengatur kegiatan ekonomi biru secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti penangkapan ikan berlebihan, perusakan habitat, polusi, dan penangkapan ikan ilegal.

2.  Terbatasnya Akses terhadap Keuangan

Akses terhadap pendanaan merupakan hambatan besar bagi banyak proyek ekonomi biru, khususnya di negara-negara berkembang. Tingginya biaya di muka untuk pembangunan infrastruktur, inovasi teknologi, dan praktik berkelanjutan dapat menghambat investasi, terutama dalam inisiatif skala kecil dan berbasis masyarakat.

Ekonomi Biru
Ekonomi Biru (Freepik)

3.  Tantangan Regulasi

Kerangka peraturan yang rumit dan terfragmentasi dapat menciptakan hambatan masuk bagi bisnis ekonomi biru dan menghambat inovasi dan investasi. Menyederhanakan peraturan dan memastikan kejelasan dan konsistensi dalam proses perizinan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan di sektor maritim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...