Mengenal Raja Thailand yang Isolasi Diri di Jerman Bersama Para Selir

Martha Ruth Thertina
1 April 2020, 17:32
Raja Thailand, Raja Thailand Isolasi Diri di Jerman, Kekayaan Raja Thailand, Vajiralongkorn, virus corona, Thailand
ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha
Pejabat Thailand memberi penghormatan kepada foto Raja Thailand Maha Vajiralongkorn di luar Grand Palace di Bangkok, Thailand, 28 Juli 2019.

Setelah lulus, dia mendapatkan pelatihan militer di Thailand, Inggris, Amerika Serikat dan Australia, lalu menjadi tentara Thailand. Ia memiliki kualifikasi sebagai pilot pesawat tempur dan pesawat penumpang. Ia dilaporkan menerbangkan sendiri Boeing 737 saat melakukan perjalanan ke luar negeri.

Vajiralongkorn resmi berstatus pewaris tahta setelah memperoleh gelar Putra Mahkota pada 1972. Namun, kemampuannya untuk memegang tahta jadi pertanyaan seiring berkembangnya rumor tentang kegemarannya main wanita, berjudi, dan melakukan bisnis ilegal.

Pada 1981, Ratu Sirikit menggambarkan putranya sebagai “sedikit seperti Don Juan” yang lebih suka menghabiskan akhir pekannya dengan wanita cantik daripada menjalankan tugas. Dalam satu kesempatan yang langka dengan Jurnalis di 1992, Vajilongkorn membantah rumor keterlibatannya dengan mafia dan bisnis ilegal.

Adapun belakangan, adik kandung perempuannya Putri Sirindhorn dinilai lebih siap memegang tahta. Undang-undang terbaru memang memungkinkan perempuan untuk memimpin kerajaan, namun bila tak ada pewaris laki-laki. Raja Bhumibol juga dilaporkan tak mendukung usulan tersebut.

Vajiralangkorn memiliki empat orang istri, selain didampingi oleh para selir. Istri pertamanya adalah sepupunya Putri Soamsawali yang dinikahinya pada 1977. Dari pernikahannya ini, mereka mendapatkan seorang anak yakni Putri Bajrakitiyabha.

Istri keduanya seorang aktris bernama Yuvadhida yang dinikahi pada 1994. Mereka memiliki lima orang anak. Namun, pada 1996, Vajilongkorn mengumumkan istrinya telah melakukan kesalahan, dan tidak mengakui dan memutus hubungan dengan keempat anaknya yang tengah menjalani pendidikan di Inggris.

Ia menikahi istri ketiganya Srirasmi pada 2001 dan memiliki seorang anak yakni Pangeran Dipangkorn. Pada 2014, gelar kerajaan Srirasmi dicopot, dan sembilan kerabatnya termasuk orang tuanya dipenjara dengan tuduhan menyalahgunakan koneksi dengan Vajiralongkorn. Seorang polisi yang terkait dengan keluarga ini meninggal dalam tahanan setelah jatuh dari jendela.

Hukuman yang sama pernah digunakan terhadap peramal terkenal dan seorang polisi yang dekat dengan Vajiralongkorn. Keduanya meninggal setelah ditangkap pada 2015. Pada masa yang sama, ia mencopot pangkat dari penjaga pribadinya karena dinilai tidak taat terhadap perintah kerajaan dan mengancam kerajaan dengan mengejar kepentingan pribadinya. Ia hilang dan diyakini telah meninggal.

Istri keempatnya Suthida merupakan mantan pramugari Thai Airways yang diangkat menjadi penjaga rumah tangga kerajaan dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia dinikahi Vajiralangkorn pada Mei 2019, beberapa hari sebelum upacara pentahbisannya sebagai raja. Setelah itu, Suthida dinobatkan sebagai ratu.

Drama asmara sang raja tak berakhir di sana. Dua bulan setelah resmi menjadi raja, Vajiralongkorn mengangkat Sineenat Wongvajirapakdi sebagai permaisuri. Sineenat merupakan perawat tentara yang diyakini telah lama menjalin asmara dengan sang raja.

Namun, beberapa bulan kemudian, Vajiralongkorn mencopot gelarnya sebagai permaisuri dan pangkat militernya. Dalam pernyataan resmi kerajaan – Sineenat dituduh ingin menjadi ratu dan sempat berupaya untuk mencegah raja menikahi Ratu Suthida.

Raja telah berusaha untuk meredam ketegangan antara keduanya dengan mengangkat Sineenat sebagai permaisuri. Namun, Sineenat disebut melakukan apapun untuk membuat dirinya sejajar dengan Ratu Suthida dan tak tunduk terhadap raja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...