Bisnis Jamu Sido Muncul yang Makin Bersinar di Tengah Pandemi

Sorta Tobing
15 September 2021, 18:22
Sido Muncul, sido, jamu, irwan hidayat
Katadata
Pabrik jamu dan suplemen Sido Muncul.

Logo alat pembuat jamu tradisional masih bertahan sampai sekarang. Di dalamnya terdapat gambar seorang perempuan dan anak laki-laki. Keduanya merupakan ilustrasi Rakhmat dan cucunya yang sekarang direktur SIDO, Irwan Hidayat. 

Sido Muncul
Produk Sido Muncul. (Katadata)

Ekspansi Bisnis Sido Muncul

Pada 1970, Sido Muncul berbentuk persekutuan komanditer atau CV bernama CV Industri Jamu dan Farmasi Sido. Lima Tahun kemudian, perusahaan menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 

Lalu, masuk ke dekade 1990an perusahaan mulai melakukan berbagai perusahaan. Jamu Tolak Angin dikemas dalam bentuk cair agar lebih mudah dikonsumsi. Sido muncul juga membangun pabrik seluas 30 hektare di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran, Jawa Timur.

Pada 2000, perusahaan meresmikan pabrik baru. Empat tahun kemudian, Sido Muncul memproduksi lebih dari 250 jenis produk, termasuk Tolak Angin, Tolak Linu, dan Kuku Bima Kopi Ginseng.

Perusahaan memperluas pangsa pasarnya ke Malaysia dan Nigeria. Kedua negara ini mendorong kinerja penjualan ekspor perusahaan di semester pertama 2021.

Kenaikannya mencapai 94% secara tahunan. “Kinerja ekspor Sido Muncul sangat didorong produk Kuku Bima Ener-G yang dijual ke Nigeria dan Malaysia,” kata Leonard pada awal Agustus lalu.  

Pada 18 Desember 2013, Sido Muncul mencatatkan sahamnya perdana di lantai Bursa Efek Indonesia. Melansir dari laporan semester pertama 2021, pemegang saham mayoritas perusahaan adalah PT Hotel Candi baru sebesar 81,7% dan sisanya dimiliki publik. 

Keluarga Hidayat memegang saham Sido Muncul melalui PT Hotel Candi Baru. Perusahaan ini memiliki Hotel Tentrem di Yogyakarta, Hotel Chanti dan Hotel Candi Baru di Semarang. 

Irwan Hidayat pada 2020, melansir dari Forbes, berada di posisi ke-17 dalam Indonesia’s 50 Richest Net Worth. Total kekayaannya mencapai US$ 1,55 miliar atau setara Rp 22,38 triliun.

Posisinya naik dari tahun sebelumnya yang berada di urutan ke-30. Forbes juga memberikan penghargaan Best of the Best Awards 2020 kepada Sido Muncul karena memiliki kinerja positif sepanjang tahun. 

Melansir dari Tirto.id, Irwan menyebut keberhasilan perusahaan terjadi karena dua hal. Pertama, usahanya yang memang cocok dengan situasi pandemi. "Kedua, kami telah melakukan persiapan jauh sebelum pandemi," ucapnya pada Desember lalu.

Persiapan itu termasuk penjualan produk secara daring. Sido Muncul mengandalkan penjualan melalui situs sidomunculstore.com dan e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak.

Strategi tersebut terbukti berhasil karena Covid-19 membuat gerak masyarakat terbatas. Aktivitas berbelanja online terdongkrak dan menjadi kebiasaan baru di tengah pandemi. Plus, kebutuhan suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh meningkat. 

Penyumbang bahan: Amartya Kejora (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...