Akhir Jalan Rokok Bentoel Sebagai Perusahaan Publik Setelah 30 Tahun

Intan Nirmala Sari
26 September 2021, 14:33
Bentoel, rokok, saham RMBA, profil perusahaan
Bentoel KATADATA|Donang Wahyu
Bentoel KATADATA|Donang Wahyu

Perjalanan Bentoel

Dilansir dari laman resminya, Bentoel Group telah menjadi perusahaan tembakau terbesar keempat di Indonesia. Perusahaan didirikan pada 1930 oleh Ong Hok Liong dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong di Malang, Jawa Timur.

Ong merintis bisnisnya dari skala rumahan, dengan proses pelintingan serta pengemasan rokok kala itu dibantu oleh tetangganya, Tjoa Sio Bian. Sementara ia, bertugas menjajakan rokoknya dengan berkeliling menggunakan sepeda onthelnya.

Dia juga sempat mengubah beberapa merek rokoknya karena dinilai kurang laku di pasaran. Kemudian, dia mengganti mulai dengan nama Burung, lalu Kendang, Jeruk Manis, hingga tercetus dan menetapkan nama merek sigaretnya sebagai Bentoel pada 1935 lalu.

Tahun 1942, rupanya usaha asal Malang ini sempat berhenti beroperasi, sebab Ong menjadi buronan Jepang dan kembali beroperasi pasca hengkangnya Jepang dari Indonesia. Namun pada tahun 1951, industri tersebut mengganti namanya menjadi N.V perjetakan Hien An.

Selanjutnya, pada 1954, nama perusahaan kembali berganti menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel
yang sekaligus merubah manajemen Bentoel. Semula, Bentoel yang hanya industri rumahan, kemudian beralih menjadi perusahaan keluarga.

Pabrik rokok
Pabrik rokok (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Bentoel sendiri adalah perusahaan kedua yang berhasil mendatangkan mesin linting dan juga merupakan produsen rokok yang memotori adanya jenis sigaret kretek mesin (SKM) ber-filter pada tahun 1960-an. Inovasi ini menempatkan Bentoel sebagai produsen rokok era 70-80an dan untuk pertama kalinya, pada 1990 Bentoel mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Tak lama berselang melantainya Bentoel di lantai bursa efek, industri rokok tersebut mengalami berbagai macam masalah keuangan. Namun beruntung, pada tahun 1991 berkat uluran tangan Rajawali Group yang mengambil alih saham Bentoel dan mengubah nama perusahaan itu menjadi Bentoel Group. Berkat manajemen baru inilah yang menuntaskan utang Bentoel dan kemudian beralih menjadi PT Bentoel Prima yang dikelola perseroan.

BAT mulai menanamkan sahamnya pada tahun 2000 lalu, hingga akhirnya 17 Juni 2009 silam, BAT melakukan akuisisi terhadap Bentoel setelah membeli saham milik Rajawali Corpora dan berhasil menguasai 99% total sahamnya.

BAT juga menunjuk Djoko Moeljono sebagai presiden komisaris dan Jason Murphy sebagai president director. Kepemimpinan Bentoel berubah pada 2012 dengan mengangkat Hendro Martowardojo sebagai Presiden Komisaris PT Bentoel Group. Kini, Bentoel Group bergerak di bawah kepemimpinan Steven Gerald Pore sebagai Presiden Direktur Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 19 Desember 2019. 

Penyumbang bahan: Mela Syaharani (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...